Gempabumi Magnitudo 9,8 Guncang Labuan Bajo? Itu Hoaks!
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Telah beredar di media sosial Facebook konten unggahan berisi informasi soal orang lebih mudah terinfeksi Covid-19 setelah divaksin.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan dari kompas.com, bahwa klaim itu salah.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan seseorang yang sudah divaksin Covid-19 tetapi antibodinya belum terbentuk sempurna, memiliki risiko infeksi yang sama dengan orang yang belum divaksin. "Vaksin tidak mencegah penularan, tetapi mencegah seseorang jatuh sakit atau sakit berat," tegas Nadia.
Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Hinky Hindra Irawan Satari mejelaskan dalam proses pembentukan antibody setelah vaksinasi Covid-19, seseorang tidak lebih rentan terinfeksi virus corona.
"Akan tetapi, seseorang memang masih bisa terinfeksi Covid-19 karena kekebalan belum terbentuk sempurna," paparnya.
Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Jumat (12/03/2021):
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya
Video tersebut beredar dengan narasi bahwa makanan bayi tersebut mengandung logam. Selengkapnya
Faktanya, klaim yang beredar itu tidak benar. Selengkapnya
Tidak ditemukan pemberitaan dengan sumber kredibel mengenai penonaktifan komputer yang kerap menyebar konten antimainstream untuk mencegah s Selengkapnya