BI Beri Bansos Produktif untuk Pelaku UMKM, Itu Hoaks!
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Beredar konten video menampilkan cuplikan penjelasan Ketua Tim Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir berkaitan dengan Barcode Vaksin Covid-19. Unggahan video itu berdurasi 2.04 menit.
Dalam rangkaian video itu, dimuat klaim bahwa Vaksin Covid-19 yang menjadi Program Pemerintah Indonesia saat ini memiliki komponen majemen sistem yang bisa melacak lokasi keberadaan setiap orang yang telah disuntikan vaksin Covid-19.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta bahwa klaim orang yang telah disuntik vaksin dapat dilacak keberadaannya adalah tidak benar.
Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyatakan bahwa informasi vaksin Covid-19 mengandung chip atau komponen yang mampu mendeteksi keberadaan orang setelah disuntikkan adalah berita bohong alias Hoaks.
“Barcode yang ada di produk vaksin Covid-19 merupakan kode untuk pelacakan distribusi produk vaksin, dan tidak menempel di dalam orang yang menerima suntik vaksin tersbut,” tegasnya.
Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Senin (18/01/2021):
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Faktanya, klaim yang beredar itu tidak benar. Selengkapnya
Konon, konten itu disertai narasi "Wadoooh malah membanggakan AstraZeneca. Yg di Inggris sana , HANYA disuntikan di usia 30 th ke atas. Tapi Selengkapnya
Kementerian Kominfo mendapatkan penghargaan sesuai Hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi Pusat. Selengkapnya