FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 02-2017

    2901

    Pemerintah Inginkan Industri Telekomunikasi Efisien dan Terjangkau

    Kategori Berita Kominfo | vera002

    Jakarta, Kominfo- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menekankan kapasitas menjadi isu utama  dalam industri telekomunikasi di Indonesia, bukan coverage pada spektrum frekuensi. "Kebutuhan kita untuk mengatasi masalah kapasitas bukan coverage. Kita membutuhkan spektrum lebih, penambahan spektrum berarti ada biaya BHP frekuensi. Kementerian Kominfo memperhatikan ekosistem ini, karena menyangkut pula PNBP,” ungkapnya dalam Diskusi Telekomunikasi "Optimalisasi Spektrum Radio Guna Mendukung Akselerasi Program Nawacita", di Balai Kartini Jakarta, Senin (20/2/2017).

    Rudiantara menjelaskan upaya mengatasi krisis spektrum yang diakibatkan trafik mobile broadband antara lain dengan menambah bandwidth spektrum, meningkatkan spektrum efisiensi dengan meng-upgrade teknologi dan menambah jumlah tower.

    Proses refarming menurut Rudiantara telah berhasil dilakukan pada 2015. "Karena permasalahan saat ini adalah kapasitas dan pita frekuensi  2.1 GHz dan 2.3 GHz menjadi solusi untuk kapasitas yang dialokasikan di kota besar. Pemerintah  akan melelang  pita frekuensi 2.1 GHz sebanyak dua blok, masing-masing 5 MHz, sedangkan pita frekuensi 2.3 GHz sebanyak 15 MHz dari sisa kosong sebanyak 30 MHz," ujarnya.

    Ditambahkan oleh Menkominfo bahwa saat ini persentasi distrbusi trafik data jauh lebih pesat dibandingkan dengan trafik voice/SMS. "Telepon yang  menggunakan OTT (WhatsApp, WeChat) per menitnya harus lebih murah jadi beban masyarakat lebih rendah. Pemerintah ingin membuat industri lebih terjangkau dan affordable," tambah Rudiantara.

    Dijelaskan Menkominfo, secara strategis adalah bagaimana kita menata industri telekomunikasi. "Pemerintah harus membuat industri efisien, membangun infrastruktur lebih banyak agar bisa dinikmati masyarakat. Konsepnya bagaimana membuat industri suistainable. Jika efisien maka pendapatan pemerintah dari pajak akan meningkat. Kalau PNBP meningkat tapi pajak tidak meningkat berarti industrinya tidak sehat," pungkas Menkominfo.

    Dalam acara yang sama, Faisal Basri menjelaskan frekuensi menjadi instrumen vital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat di era digital. Sehingga perlu membuka kesempatan seluas-luasnya bagi semua pihak untuk mendayagunakan frekuensi secara maksimal untuk melayani konsumen dengan kualitas lebih baik. (VE)

    Berita Terkait

    Awas Hoaks! Pemerintah Akan Berikan Tambahan BPNT Tahap 2

    Kemensos RI memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi @kemensosri, ternyata tidak pernah membuat tautan terkait pendaftaran maupun Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Jangkauan Komunikasi Publik dengan Jaringan Media Center

    Dirjen Usman Kansong mengharapkan motivasi pemangku kepentingan akan meningkat untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Direktorat Pengelolaan Selengkapnya

    Peringatan Thailand Soal Vaksin Covid-19 Picu Kanker dan Tumor Otak? Itu Hoaks!

    Faktanya, klaim yang beredar itu tidak benar. Selengkapnya

    Menkominfo Ingatkan Masyarakat Hormati Perbedaan Pilihan Politik

    Menkominfo mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut menjaga perdamaian dan persatuan bangsa, khususnya ketika beraktivitas di ruang digi Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA