Pesan Menkominfo Pada Temu Blogger Ambon, Mari Bersama Perangi Hoax

Ambon, Kominfo- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak komunitas blogger Kota Ambon untuk bersama sama memerangi hoax. "Upaya untuk memerangi hoax ini tidak hanya menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat, dan harus juga muncul dri rekan-rekan blogger dan netizen" ajak Rudiantara dalam pertemuan dengan blogger di Ambon, Rabu (8/2/2017).

Menkominfo juga menjelaskan bahwa ada kesenjangan yang dialami oleh kalangan blogger di Ambon. "Kesenjangan yang ini terjadi mengingat konektivitas di Ambon yang tidak sebaik wilayah Jawa apalagi Jakarta sehingga agak sulit dalam menangkal isu hoax untuk proses cek dan ricek mengingat konektivitas yang tidak bagus tersebut." jelas Chief RA.

Lebih lanjut Rudiantara mengatakan bahwa upaya untuk memperbaiki konektivitas internet yang tidak merata ini telah dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan membangun tol informasi yang Indonesia sentris melalui Program Palapa Ring.

Pertemuan dengan blogger ini dilakukan oleh Menkominfo di sela rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang dilaksanakan di Kota Ambon. Turut hadir sebagai pembicara dalam pertemuan ini Aji dari Komunitas Blogger Jakarta dan Habib Almascatie dari Komunitas Blogger Ambon dengan Blontang sebagai moderator.

Diskusi antara blogger Kota Ambon dengann Menteri Komunikasi dan Informatika ini mencoba mencari sharing pengalaman mengatasi Informasi palsu serta berbagi tips. Habib Almascatie menambahkan sharing pengalamannya ketika ada informasi palsu yang disebarluaskan oleh pihak-pihak tertentu yang berpotensi bias menimbulkan konflik. “Verifikasi dan cross check perlu dilakukan oleh netizen untuk pelurusan dari berita palsu tersebut melalui media sosial sehingga tidak menjadi polemik yang dapat memicu keresahan berkenaan dengan SARA.” jelas Habib.

Acara temu blogger di Ambon kemudian dilanjutkan dengan nonton bersama film dokumenter Lenteramaya yang menggambarkan kegiatan-kegiatan netizen bersama masyarakat dalam literasi dunia digital atau siber. (*)