Optimistisme OOC 2018 Hasilkan Komitmen Untuk Nelayan

Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB) memandang optimis Our Ocean Conference (OOC) 2018 akan menghasilkan komitmen-komitmen positif dalam tata kelola laut, karena membawa kepentingan-kepentingan bagi nelayan Indonesia.

"Saya optimis melihat apa yang akan dihasilkan dari forum ini. Ada enam isu yang dibahas dalam OOC 2018 yakni pengelolaan perikanan berkelanjutan, polusi laut, kawasan konservasi laut, keamanan laut, perubahan iklim dan ekonomi biru. Ini akan mendorong perbaikan ekonomi yang berpusat pada sektor industri perikanan," kata Ario Damar, Kepala PKSPL IPB, Senin (29/10/2018).

Menurutnya, OOC 2018 menjadi sangat penting baik secara kedalam (nasional) dan keluar (internasional). Keluar akan menguatkan posisi Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia.

"Untuk urusan kedalam, forum OOC ini menjadi strategis karena akan merumuskan komitmen-komitmen yang nantinya akan menjadi acuan Pemerintah dalam memperbaiki dan memanfaatkan laut ke arah ekonomi biru dalam perspektif yang lebih efisien penuh dengan inovasi teknologi dan zero waste, " ujar Ario.

Lebih lanjut Ario menuturkan, komitmen-komitmen yang dirumuskan di OOC 2018 selanjutnya harus lebih spesifik dan ditelusuri. "Hasil dari forum OOC ini tidak akan langsung terlihat hasilnya tetapi minimal enam bulan kedepan baru bisa dirasakan. Misalnya, komitmen soal konservasi laut, kita punya banyak sekali daerah konservasi laut, tetapi seberapa efektif pengelolaan konservasi laut itu jauh lebih penting daripada menciptakan daerah konservasi. Manajemen efektivitas yang harus digenjot, apakah benar sudah bisa 100% sebagai kawasan konservasi."

Our Ocean Conference tahun 2018 berlangsung 29-30 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. Konferensi ini merupakan gelaran ke-5, yang sebelumnya diselenggarakan di Malta. Sejak tahun 2014, konferensi ini mengundang pemimpin-pemimpin dunia kelautan yang berkomitmen melakukan perubahan bersama guna mengubah tantangan menjadi peluang kerja sama, inovasi, dan keberlanjutan. Pada OCC ke-5 ini akan dihadiri oleh  enam kepala negara, lebih dari 1.900 perwakilan dari 70 negara, 30 pejabat setingkat menteri, 38 organisasi internasional, 290 NGO dan sektor privat.