FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 10-2018

    1169

    Ini Dampak Positif OOC 2018 Untuk Indonesia

    Kategori Our Ocean 2018 | mth
    - (SINA)

    Penyelenggaraan Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Nusa Dua, 29-30 Oktober 2018, menurut Suseno Sukoyono, Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan telah memberikan dampak positif bagi Indonesia sebagai tuan rumah.

    Di forum OOC 2018 ini setidaknya akan menghasilkan sejumlah pemikiran dan rencana aksi nyata terhadap manfaat ekonomi dari laut yang berkesinambungan.

    “Salah satu topik yang akan dibahas adalah isu Blue Economy yang akan mendorong sumber daya laut lebih produktif, sehat, dan terjaga untuk meningkatkan kesejahteraan warga dunia” ujar Suseno Sukoyono dalam media briefing OOC 2018 di Nusa Dua, Bali, Minggu (28/10) petang.

    Lebih jauh, Suseno juga mengingatkan bahwa masa depan Indonesia bergantung pada laut. “Melalui konferensi ini, kita akan berbagi pengalaman dan gagasan tentang manfaat ekonomi dari laut yang besar dan kaya. Ini yang nanti kita wariskan untuk anak cucu kita di masa depan,’’ katanya.

    Konferensi kelautan ini dihadiri delegasi dari sekitar 70 negara (termasuk ada tujuh kepala negara yang hadir), 32 menteri, perwakilan dari 38 organisasi internasional, perwakilan 290 NGO, hampir 2.000 delegasi partisipan.

    Komitmen Kurangi Plastik

    Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia setelah China yang posisinya no satu dunia. Untuk itu pemerintah Indonesia berkomitmen akan mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada 2025.

    Untuk itu yang harus dilakukan dalam mengurangi sampah plastik yang pertama dilakukan, kita harus membangun awernes kepedulian masyarakat terhadap sampah plastik, selama ini masyarakat menganggap remeh masalah sampah plastik tetapi dampaknya sangat luas. “Yang kedua harus ada aturan dengan melarang penggunaan plastik atau mengurangi penggunaan plastik,” kata Suseno Sukoyono.

    Saat ini sudah ada beberapa daerah yang sudah melakukan pelarangan penggunaan plastik baik ditingkat bupati/Walikota maupun ditingkat Gubernur. Di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sendiri sudah melakukan seperti di Pemerintah Daerah Kabupaten Badung ini sudah mempunyai aturan terkait penggunaan plastik.

    Di KKP ada aturan apabila ada orang yang membawa minuman dalam kemasan plastik di lingkungan Kantor KKP akan dikenakan denda Rp500 ribu. Ini semua dilakukan untuk membangun awereness. “Kita penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia, tapi kita bertanggungjawab dan memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan,” tuturnya.

    Kemudian seberapa jauh komitmen itu terealisir tentunya, seperti kata Suseno, perlu kerjasama dengan negara lain. Soal sampah plastik perlu kajian mendalam: apakah benar sampah tersebut melulu berasal dari Indonesia? Seperti diketahui letak geografis Indonesia berada di antara dua samudera - Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. ''Ini perlu ada metodologi yang dapat melakukan pelacakan atau tracking terhadap asal muasal sampah plastik,'' katanya lagi. Namun begitu, tambahnya lagi, "Indonesia tetap melaksanakan komitmen untuk mengurangi sampah plastik di laut."

    Berita Terkait

    Menteri KKP Minta Peserta OOC 2018 Pegang Komitmen Lestarikan Laut

    Konferensi kelautan tingkat dunia, atau Our Ocean Conference 2018, yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali resmi ditutup, Selasa (30/10/2018) so Selengkapnya

    Optimistisme OOC 2018 Hasilkan Komitmen Untuk Nelayan

    Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB) memandang optimis Our Ocean Conference (OOC) 2018 akan mengh Selengkapnya

    Jadi Tuan Rumah OOC 2018, Ini Manfaatnya Buat Indonesia

    Indonesia kembali dipercaya oleh dunia untuk menyelenggarakan event yang cukup berkelas, yakni Our Ocean Conference (OOC) 2018. Konferensi k Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA