FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    01 10-2017

    5653

    BP3TI sudah bangun 139 BTS dari dana USO

    Kategori Sorotan Media | Evita Devega

    Pada laman BP3TI dituliskan, berdasarkan peraturan pemerintah nomor 7 tahun 2009 mengenai Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika, dana USO berasal dari penyelenggara telekomunikasi dengan besaran pungutan sebanyak 1,25% dari pendapatan kotor operator.

    Dhia Anugerah Febriansa, Direktur Infrastruktur BP3TI menjelaskan bahwa berdasarkan dana USO, infrastruktur yang dibangun ada 3, yaitu Palapa Ring, BTS, dan akses internet.

    Program USO ini sudah ada sejak tahun 2015 berdasarkan usulan dari pemerintah daerah. Untuk BTS dan akses internet sendiri, pembangunannya perlu melalui usulan dari pemerintah daerah.

    “Terkait BTS kami gunakan produk jasa seperti sewa power dan tower, serta transmisi VSAT. Lalu kami integrasikan dengan lahan yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten dan radio BTS milik operator seluler seperti Telkomsel, XL, dan Indosat,” tutur Dhia atau yang biasa dipanggil Odi, Kamis (28/9).

    Untuk tahun ini, anggaran untuk USO sekitar Rp 300 miliar untuk membangun BTS di sekitar 300 lokasi. “Saat ini solusi BTS mikro dengan jangkauan radius 2-3 kilometer (km) yang dilaksanakan untuk memberikan layanan 1 BTS di 1 desa,” kata Odi.

    Dalam membangun BTS ini, biaya pengeluaran terbesar adalah untuk mengantar perlengkapan keperluan dan instalasi, karena lokasi yang dituju bukanlah lokasi yang mudah, namun lokasi yang digolongkan dalam wilayah 3T (tertinggal, terluar, terepan), serta tidak ada transportasi umum untuk mengangkut.

    Dari sekitar 300 lokasi yang ditargetkan untuk dikerjakan, sebanyak 139 BTS sudah terpasang dan on air. Mengenai jaringan yang dipasang, Odi mengatakan bahwa default jaringan masih berada pada jaringan 2G, karena mempertimbangkan transportasi serta listrik yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan daya 450 watt.

    Targetnya adalah seluruh wilayah di Indonesia nantinya mampu dibangun BTS dengan total sekitar 625 BTS pada 2019. Pada 2017, ada beberapa daerah yang menjadi focus pemasangan BTS, seperti Papua, Papua Barat, Kepulauan Mentawai di Sumatera, dan di Sulawesi Utara.

    Di 2018 nanti pembangunan BTS akan dilanjutkan untuk wilayah Sulawesi Utara jika belum selesai, kemudian juga di wilayah Kalimantan, Papua, dan juga Papua Barat.

    Dalam menyediakan BTS di blackspot pada 2018 hingga 2019, BP3TI memiliki rencana untuk melakukan lelang. “Masih direncanakan, tapi waktu dan nilainya masih kami kaji, jadi belum fixed,” ujar Odi.

    Odi sendiri berharap agar akhir tahun ini sudah bisa dilakukan lelang, sehingga awal tahun depan sudah ada pengumuman pemenang lelang dan mulai bisa berjalan pengerjaan proyek BTS.

    Sumber: http://industri.kontan.co.id/news/bp3ti-sudah-bangun-139-bts-dari-dana-uso

    Berita Terkait

    Tingkatkan jaringan internet, Kemenkominfo bangun 18 BTS baru di Seruyan

    Kementerian Komunikasi dan informatika melalui Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi berencana membangun 18 tower Base Transceiver Selengkapnya

    BRTI keluarkan surat edaran pelarangan penjualan kartu perdana asing

    Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) melalui surat edaran No. 2 tahun 2019 melarang perdagangan dan pendistribusian kartu perdana Selengkapnya

    Kemenkominfo tambah delapan unit BTS di Wondama

    Wasior, Teluk Wondama (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menambah delapan unit menara base transceiver station (BTS) untuk me Selengkapnya

    Kemenkominfo tancapkan 12 BTS di pedalaman

    Wasior - Kementerian Komunikasi dan Informatika segera memasang 12 tower base transceiver station (BTS) di wilayah pedalaman dan pesisir Kab Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA