FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    05 11-2015

    2355

    Menkominfo Apresiasi Produsen Ponsel Dukung Program TKDN 30%

    Kategori Berita Kominfo | andr010

    Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan, pemerintah mengapresiasi produsen telepon seluler (Ponsel) yang berkomitmen mendukung program, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30% mulai 1 Januari 2017. Program TKDN ini memang sengaja didorong oleh 3 (tiga) kementerian yakni Kemkominfo, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan agar momentum layanan 4G bisa ikut dinikmati Indonesia. "Apalagi dalam setahun terakhir, perputaran bisnis ponsel di Indonesia, termasuk yang dari pasar gelap, itu sekitar Rp5 triliun," kata Rudiantara dalam sambutannya pada acara peresmian smartphone 4G murah ponsel di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (4/11).

    Menurut Rudiantara, layanan 4G telah beroperasi di Indonesia sejak Desember 2014 lalu di frekuensi 900 MHz bersama tiga operator. Dan di akhir November 2015 ini, empat operator seluler akan kembali menghadirkan akses 4G, yang diklaim lebih cepat di spektrum 1.800 MHz. "Meskipun 4G di 1.800 MHz belum kita komersialisasikan, tapi sekarang sudah ada 10 juta handset 4G yang teregistrasi. Jadi kami dukung kalau ada yang bisa pasarkan ponsel 4G murah di bawah Rp1 juta ini," ujarnya.

    Pada acara peresmian kehadiran smartphone 4G murah salah satu ponsel merk terkenal tersebut dihadiri Menkominfo Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. "Walaupun TKDN yang ada di kandungan ponsel 4G ponsel ini baru 20%, tapi tetap kami apresiasi. Mudah-mudahan di 2017 nanti harusnya sudah bisa 30%. Kalau belum 30%, nanti akan ditegur sama Pak Thomas Lembong. Jadi, tak bisa jualan," kata Rudiantara.

    Sementara itu, Menteri Perdagangan Lembong mengatakan, pemerintah tak akan menutup keran impor bagi produsen seperti Lenovo yang telah mau mengucurkan investasi untuk memproduksi produknya di Indonesia. "Upaya ini harus dihargai. Kita tidak bisa begitu saja menutup keran impor ponsel karena mereka baru mampu TKDN 20%. Tapi perlu kita dorong lagi agar investasinya tidak sia-sia dan semakin besar di masa depan," kata Lembong.

    Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutannya juga mendukung langkah ini. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi didukung pertumbuhan industri sehingga membutuhkan investasi besar. "Saat ini, jumlah ponsel impor resmi di Indonesia mencapai 60 juta. Ke depan, impor dikurangi tentu dengan membangun pabrik di Indonesia. Apa yang dilakukan ponsel ini sejalan dengan keinginan pemerintah," kata Saleh Husin. (Aak)

    Berita Terkait

    Kominfo Ajak Masyarakat Dukung Pertandingan Piala Dunia U-17

    Gelaran itu menjadi salah satu peluang untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam kancah global. Selengkapnya

    Menkominfo Ajak Masyarakat Makin Produktif dengan Kemajuan Digital

    Kemajuan ekosistem digital yang sudah ada ini harus dijaga bersama oleh seluruh masyarakat dari kejahatan keuangan berbasis digital yang mak Selengkapnya

    [Berita Foto] Menkominfo Hadiri Pameran dan Gelar Wicara ISES 2023

    Indonesia Startup Ecosystem Summit. Program tersebut merupakan acara tahunan bagi para penggerak dan fasilitator ekosistem startup Indonesia Selengkapnya

    Kominfo Apresiasi Komunikasi Publik Kementan Tangani Penyakit Hewan

    Ada dua hal yang membuat Kementan berhasil menangani penyakit PMK secara cepat. Pertama kompetensi penanganan di lapangan yang mumpuni dan k Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA