FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    09 03-2023

    733

    Kominfo Apresiasi Komunikasi Publik Kementan Tangani Penyakit Hewan

    Kategori Berita Kominfo | doni003

    Surabaya, Kominfo - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika selaku Ketua Badan Koordinasi Humas, Usman Kansong, mengapresiasi upaya komunikasi publik Kementerian Pertanian dalam menangani penyakit hewan di Indonesia. Menurutnya, Kementan secara cekatan terus membanjiri informasi publik dan komunikatif dalam mengantispasi informasi penangan penyakit tersebut.

    "Salah satunya pada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak di sejumlah daerah beberapa waktu lalu. Dan Kementan secara cekatan menangani persoalan tersebut secara baik sehingga dalam hitungan bulan PMK dapat terselesaikan," ujar Usman saat membuka Forum Tematik Bakohumas yang berlangsung dari Surabaya, Rabu (08/03/2023).

    Usman mengatakan, ada dua hal yang membuat Kementan berhasil menangani penyakit PMK secara cepat. Pertama kompetensi penanganan di lapangan yang mumpuni dan kedua adalah manajemen komunikasi publik yang sangat baik sehingga mampu meredam kecemasan atau kekhawatiran masyarakat.

    "Dan itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita dalam menghadapi krisis. Saya kira tidak hanya penyakitnya yang krisis, tapi komunikasinya juga krisis. Nah disinilah humas berperan. Kan seringkali penanganan yang baik selalu tidak terkomunikasikan kepada masyarakat. Nah inilah peran kita sebagai humas," katanya.

    Usman berharap, peranan humas selalu menghadirkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam menangani krisis. Humas adalah corong informasi yang bisa menggerakan perubahan.

    "Karena itu kira harus menyampaikan komunikasi terhadap publik sehingga mampu membangun pemahaman kesadaran dan partisipasi masyarakat," katanya.

    Dikesempatan yang sama, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa peranan forum bakohumas memiliki posisi yang strategis terhadap kolaborasi dan partisipasi internal humas kementan dan juga partisipasi masyarakat secara luas.

    "Pertemuan bako humas ini sebagai forum koordinasi yang mengemban misi kolaborasi informasi termasuk keterbukaan informasi publik. Kami akan selalu memfasilitasi dan mendorong partisipasi internal agar dapat menjalankan program Kementan," katanya.

    Secara khusus, Kuntoro menyebut wilayah Jawa Timur adalah pemasok utama bagi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. termasuk kebutuhan hortikultura dan produk hewani peternakan. Karena itu, krisis PMK yang juga terjadi Jawa Timur menjadi perhatian serius untuk bisa ditangani secara baik dan cepat.

    "Sebagian sentra produksi pertanian di Indonesia maka perhatian utama kita juga ada di jawa timur. Begitu juga untuk produksi hortikultura, peternakan, susu dan sapi potong Indonesia yang total produksi jumlahnya 27 persen lebih ada di jawa timur," jelasnya.

    Sebagai informasi, berdasarkan Laporan iSIKHNAS-Crisis Center PMK Nasional. Jumlah ternak sakit PMK harian terus menurun secara signifikan, tercatat saat puncak kasus di 26 Juni 2022 hewan ternak yang terjangkit mancapai 13.559 ekor. Angka ini menurun sebesar 99,82  persenjika dibandingkan data per 28 Februari 2023, dimana jumlah kasus harian hanya sebanyak 25 ekor.

    Berita Terkait

    Kominfo Antisipasi Gangguan SFR Saat Mudik Lebaran di Bali

    Pemantauan dan pengawasan dilakukan secara intensif di sejumlah titik monitor strategis yang menjadi rute utama lalu lintas masyarakat dan p Selengkapnya

    Awas Hoaks! Pemerintah Akan Berikan Tambahan BPNT Tahap 2

    Kemensos RI memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi @kemensosri, ternyata tidak pernah membuat tautan terkait pendaftaran maupun Selengkapnya

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Jangkauan Komunikasi Publik dengan Jaringan Media Center

    Dirjen Usman Kansong mengharapkan motivasi pemangku kepentingan akan meningkat untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Direktorat Pengelolaan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA