Awas Hoaks! Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Berganti
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim dalam unggahan video tersebut tidak benar. Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo - Di media sosial Facebook beredar narasi yang menyebut adanya varian baru virus Corona penyebab Covid-19. Konon, virus itu disebutkan bernama NeoCov dan disebutkan bahwa varian terbaru ini diumumkan oleh Cina.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari kompas.com. Ternyata, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa NeoCov bukanlah varian baru dari virus Corona.
NeoCov dilaporkan oleh para peneliti Cina dalam sebuah studi di jurnal "BioRxiv" yang belum mendapat tinjauan dari rekan sejawat (peer review).
NeoCoV berasal dari jenis virus Corona yang berbeda yang terkait dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), yaitu penyakit yang menyerang saluran pernapasan.
"Dia adalah bentuk virus lain kerabat MERS-CoV. Ini baru ditemukan di kelelawar dan belum ada penularan di manusia. Jadi bukan varian baru dari Covid," kata Nadia.
Adapun MERS-CoV dan Covid-19 merupakan penyakit yang berbeda, meskipun sama-sama dari virus Corona.
Selanjutnya, mengutip dari independent.co.uk, menurut WHO, MERS-CoV telah diidentifikasi pada unta berpunuk satu di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan.
Sementara, NeoCov adalah kerabat MERS-CoV, yang selama ini disebut ditemukan pada kelelawar.
Berikut laporan harian isu hoaks, dan disinformasi myang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Kamis (03/02/2022):
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim dalam unggahan video tersebut tidak benar. Selengkapnya
Hasyim Asyari menegaskan pemungutan suara di luar negeri memang dilakukan lebih awal, namun penghitungan suara di luar negeri dilakukan bers Selengkapnya
Klaim terkait pengurusan STR Seumur Hidup bagi named dan nakes sebelum tanggal 1 Februari 2024 adalah tidak benar. Selengkapnya
Faktanya, klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya