FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    19 10-2023

    866

    Kominfo Dorong Mahasiswa Manfaatkan Teknologi AI

    Kategori Berita Kominfo | Erbi

    Semarang, Kominfo - Kehadiran teknologi artificial intelligence (AI) membawa banyak peluang bagi perkembangan ekonomi nasional. Penerapan AI dalam ekonomi kreatif mampu memberikan manfaat besar, termasuk peningkatan efisiensi, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi.

    Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail menyatakan salah satu sektor yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan AI adalah sektor ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif meliputi industri seni, musik, film, permainan komputer, dan desain.

    “AI berpengaruh dalam perkembangan ekonomi, misalnya sektor pertanian, keuangan, pemerintahan dan sebagainya. Banyak manfaatnya,” ujarnya dalam Seminar Nasional ECOWEEK Tahun 2023: Artificial Intelligence (AI) Development as a Basis for Creative Economic Growth, di Semarang, Jawa Tengah,  Rabu (18/10/2023).

    Di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Dirjen Ismail menegaskan teknologi yang hadir saat ini dalam kehidupan kita tidak dapat dibendung. “Yang bisa kita lakukan bagaimana kita mengadaptasi dan mengantisipasi hadirnya teknologi,” tandasnya.

    Menurut Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, penerapan teknologi perlu memperhatikan potensi ancaman dan risiko. Dalam penerapan AI, risiko ancaman dapat berupa cyber security, misinformasi atau isu etika. Oleh karena itu, Pemerintah berupaya mempercepat manfaat dan meminimalisasi risiko AI di beberapa bidang prioritas, misalnya bidang kesehatan, dan reformasi birokrasi.

    "Yang tidak berubah dari AI ini adalah nilai-nilai dasar kemanusiaan. Saya yakin hubungan spiritual kita dengan Tuhan adalah hal dasar yang tidak bisa diubah dengan teknologi,” tegasnya.

    Dirjen Ismail menyatakan pemanfaatan AI memerlukan koneksi sinyal internet yang bagus, peningkatan kompetensi, ketersediaan regulasi. Bahkan lebih dari itu, keberadaan aplikasi lokal juga penting, mengingat saat ini aplikasi asing yang mendominasi di Indonesia. 

    "Mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensi dan berwawasan digital darimana pun latar belakang jurusan pendidikan. Sarjana hukum, dokter, atau ekonom kalau tidak berwawasan digital tidak dapat catch up dengan situasi AI ke depan,” ungkapnya.

    Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo  berharap dengan adanya seminar ini para mahasiswa dapat memahami konteks AI, dapat memahami perubahan-perubahan yang akan terjadi, juga personal branding yang dapat mulai dibangun dari sekarang.

    “Tingkatkan kompetensi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai dasar kemanusiaan dalam perkembangan teknologi ini,” harapnya.

    Seminar yang diselenggarakan oleh UNISSULA Semarang ini dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan  dihadiri Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi dan Ketua Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) Teguh Prasetya sebagai pembicara.

    Berita Terkait

    Kominfo Antisipasi Gangguan SFR Saat Mudik Lebaran di Bali

    Pemantauan dan pengawasan dilakukan secara intensif di sejumlah titik monitor strategis yang menjadi rute utama lalu lintas masyarakat dan p Selengkapnya

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    Kolaborasi Negara ASEAN Bahas Penggunaan Spektrum Hingga Teknologi Baru

    Pertemuan itu membahas perkembangan 5G, perencanaan World Radiocommunication Conference (WRC), perubahan regulasi maupun perkembangan teknol Selengkapnya

    Menkominfo Ajak Masyarakat Makin Produktif dengan Kemajuan Digital

    Kemajuan ekosistem digital yang sudah ada ini harus dijaga bersama oleh seluruh masyarakat dari kejahatan keuangan berbasis digital yang mak Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA