FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    24 05-2022

    506

    GPDRR 2022, Ajang Berbagi Informasi dan Referensi Mitigasi Bencana Dunia

    Kategori GPDRR | mth

    Badung, Kominfo Newsroom – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suhariyanto, menyatakan bahwa perhelatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 adalah sebagai upaya memetakan langkah pengurangan risiko bencana secara berkelanjutan.

    Suharyanto yang juga sekaligus sebagai Wakil Ketua I Panitia Nasional GPDRR berharap kegiatan ini dapat untuk saling berbagi informasi terkait mitigasi kebencanaan di masa depan.

    “Pertemuan di tingkat regional dan global seperti ini sangat penting untuk dilaksanakan sebagai ajang berbagi informasi dan pengalaman dari tingkat lokal dan nasional, untuk diangkat menjadi kesepakatan dan referensi di tingkat global,” kata Suhariyanto, di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (23/5/2022).

    Dikatakannya, Indonesia telah membuktikan, bagaimana pandemi COVID-19 sebagai ancaman yang menimbulkan risiko sistemik (systemic risks), mampu dijadikan pembelajaran untuk kemudian melakukan reformasi menyeluruh terhadap ketahanan di bidang kesehatan, fiskal dan moneter, serta penanggulangan bencana.

    Sementara, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengurangan Risiko Bencana, yang sekaligus Ketua UNDRR, Mami Mizutori, menegaskan bahwa GPDRR menjadi kesempatan bagi komunitas global untuk bersama-sama belajar dari tragedi COVID-19.

    "Acara itu juga menjadi momentum untuk mengevaluasi keberhasilan dan tantangan dalam pengurangan risiko bencana dan untuk mempercepat kemajuan menuju ketahanan bencana dan pembangunan berkelanjutan,” kata Mizutori.

    Sebagai tuan rumah, Pemerintah Indonesia mengusung tema "Dari Risiko ke Resiliensi: Menuju Pembangunan Berkelanjutan untuk Semua di Dunia yang Berubah oleh COVID-19". Tema itu secara sederhana juga dapat dipahami sebagai “Gotong Royong untuk Tangguh Bencana”.

    GPDRR 2022 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian kepemimpinan Indonesia di tingkat dunia pada tahun ini termasuk Presidensi G20.

    Ketangguhan Bali atasi bencana

    Saat yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, mengatakan jika gelaran GPDRR di wilayahnya menjadi momentum menunjukkan kepada dunia, ketangguhan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menghadapi dan menangani bencana alam.   

    "Momentum untuk menunjukkan praktik-praktik baik dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia dan Bali pada khususnya," katanya. 

    Sebagai tuan rumah dalam ajang internasional tersebut, lanjutnya, phaknya akan berbagi informasi bagaimana penanganan bencana di Bali, khususnya dengan menguatkan nilai  kearifan lokal yang secara turun temurun diwariskan. 

    "Nilai kearifan lokal yang mempunyai makna menjaga keharmonisan alam Bali beserta isinya untukmu dan bahagia," kata Wagub. 

    Menurut Wagub, masyarakat di luar Bali dapat mengetahui dengan jelas upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman bencana alam, belajar dari kekayaan budaya leluhur.

    Hal tersebut, penting untuk digaungkan agar ikut membawa dampak terhadap pemulihan perekoniman Bali akibat wabah global COVID-19. Disamping, akan menjadi pembelajaran daerah lain melakukan hal yang sama. 

    Pada akhirnya, dapat mendorong pertumbuhan perekonomian yang masif dari sektor pariwisata yang menjadi unggulan dari Provinsi Bali. "Sangat berdampak pada perekonomian Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata," ujar Wagub. 

    GPDRR Bali 2022, bangun ketangguhan dan pulih dari pandemi

    Penyelenggaraan GPDRR akan berlangsung dari mulai 23-28 Mei 2022, dengan bertempat di kawasan Nusa Dua, Bali. 

    Pada hari pertama, akan diselenggarakan diskusi World Reconstruction Conference (WRC) ke-5 yang bagian dari Preparatory Meetings GPDRR ke-7 Tahun 2022.

    Agenda Indonesia dalam penyelenggaraan WRC tersebut adalah agar pemulihan sosial dan ekonomi dapat menjadi jalur dalam membangun ketangguhan atau resiliensi bangsa serta pemulihan dari pandemi COVID-19.

    Melalui forum GPDRR, khususnya kegiatan WRC 5 ini, diharapkan akan menghasilkan empat capaian antara lain, pertama, memberikan praktik baik dan rekomendasi bagi pemangku kebijakan. 

    Kedua, didapatkan pesan kunci dari joint communique pada sesi-sesi WRC. Ketiga, meningkatkan kesadaran pentingnya pemulihan atau build back better untuk Pengurangan Risiko Bencana. Keempat, memberikan masukan untuk mid-term review SFDRR.

    Dihadiri 193 delegasi, penyelenggaraan GPDRR 2022 yang berlangsung pada 23-28 Mei 2021 juga diharapkan memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk melakukan pemulihan sosial-ekonomi. (Johnric/US/TR)

    Berita Terkait

    WRC 5 GPDRR 2022, Dunia Bisa Belajar Penanganan Bencana ke Indonesia

    Penanganan bencana alam yang masuk dalam kategori penanganan bencana baik, saat pemerintah melakukan penanganan erupsi Gunung Semeru yang te Selengkapnya

    GPDRR 2022, Perkuat Hubungan Indonesia-Australia

    Jalinan kerja sama kedua negara sudah dilakukan sebelumnya, dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding ( Selengkapnya

    GPDRR 2022 Latih Kepemimpinan Situasi Krisis Bagi Bupati dan Wali Kota se-Sultra

    Menurut data BNPB, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki 17 kabupaten/kota, dan sebanyak 14 wilayah di antaranya memiliki tingkat risiko benca Selengkapnya

    GPDRR 2022, Mitigasi Bencana Menuju Pembangunan Berkelanjutan

    Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 yang bertema “Fostering Co Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA