Pemberangkatan Pasukan TNI ke Palestina? Itu Disinformasi!
Konon pemberangkatan pasukan TNI tersebut dikaitkan dengan perang yang terjadi di wilayah Gaza, Palestina. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo - Sebuah informasi beredar melalui platform pesan instan Whatsapp. Isinya tentang Kota Bandung jadi tempat terbanyak yang mengidap Covid-19 di Jawa Barat. "Dari test sejumlah 51 ribu, hasilnya 1.139 positif ngidap Covid-19. Terbanyak Kota Bandung..BAHAYA bisa cepat merebak..!" tulis informasi yang beredar.
Faktanya, menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Belri Hamdani, itu disinformasi, karena rapid test positif tidak menunjukkan seseorang terjangkit Covid-19.
“Sebanyak 51 ribu lebih rapid diagnostic test (RDP) pemeriksaan Virus Corona sudah dilakukan dan 1.139 orang di antaranya terindikasi positif Covid-19. Hasil tes cepat (RDP) yang menunjukkan seseorang teridikasi postif covid-19 bukan hasil akhir,” tutr Hamdani.
Ahli Epidemiologi dari Universitas Andalas (Unand) Padang Defriman Djafri, PhD menjelaskan bahwa apabila hasil rapid test seseorang menunjukkan positif maka belum tentu bersangkutan positif terjangkit Covid-19.
“Masih ada tes lagi untuk memastikannya, yang bisa menentukan seseorang postif atau tidak harus melalui uji Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil rapid test lebih kepada screening saja,” jelas Defriman Djafri.
Adapun data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada 22 April 2020 menunjukkan kasus positif di Jawa Barat masih di angka 762 sementara DKI Jakarta terbanyak dengan jumlah kasus 3.383 kasus.
Berikut data hoaks dan disinformasi yang berhasil diidentifikasi Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis (23/04/2020):
Konon pemberangkatan pasukan TNI tersebut dikaitkan dengan perang yang terjadi di wilayah Gaza, Palestina. Selengkapnya
Barang yang dibongkar dari kapal adalah beras yang diimpor oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dari Vietnam, bukan Cina. Selengkapnya
Klaim yang menyebutkan bahaya Vaksin Covid-19 pada organ jantung manusia adalah tidak benar. Selengkapnya
Konon, dalam narasi video dinyatakan bahwa IDI sepakat memutuskan bahwa penyebab kematian tersebut karena diracun, bukan karena kelelahan. Selengkapnya