FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    15 10-2019

    1230

    Di UI, Menkominfo Bicara Pentingnya 'SDM Digital' dan Prodi Logistik

    Kategori Berita Kominfo | Viska
    Menteri Kominfo menekankan bahwa perguruan tinggi punya andil besar dalam melahirkan SDM Unggul, khususnya di sektor ekonomi digital. Hal ini ia sampaikan dalam forum diskusi Sidang Tahunan PTN BH di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Senin (14/10/2019). - (FDR)

    Depok, Kominfo – Perguruan Tinggi dinilai punya andil besar dalam melahirkan SDM Unggul, khususnya di sektor ekonomi digital. Mereka inilah yang nanti bakal berperan bagi kemajuan bangsa.

    Hal itu dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam forum diskusi “Keuangan dan Keasetan”, sebagai rangkaian dari Sidang Tahunan Perguruan Tinggi Nasional Berbadan Hukum (PTN BH).

    “Perguruan tinggi perlu melakukan perubahan besar secara ‘no box thinking’ untuk meningkatkan capacity pengajar, memaksimakan aset universitas, dan memunculkan prodi (program studi) baru yang sesuai kebutuhan di lapangan,” jelasnya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Senin (14/10/2019).

    Menteri Rudiantara lantas mengemukakan soal pesatnya perkembangan usaha rintisan (startup) lokal. Banyak di antara mereka yang kini berstatus startup kakap. “Unicorn kita tahun ini sudah 5, ini semua bergerak cepat tapi semua perguruan tinggi tenang-tenang aja. Padahal khususnya ekonomi digital, ekosistemnya salah satunya adalah sumber daya manusia yang dikembangkan dari perguruan tinggi,” kata Menkominfo.  

    Sebelumnya, Menteri Rudiantara berbicara tentang prospek fakultas ekonomi di beberapa perguruan tinggi ternama. Ia menilai saat ini tidak ada kampus ternama yang memiliki program logistik. Padahal menurutnya logistik merupakan salah satu yang terpenting dalam ekonomi digital.

    “Fakultas ekonomi pasti ada jurusan akuntansi, ada jurusan managemen pembangunan mungkin, ada jurusan bisnis, tetapi gitu-gitu aja udah puluhan tahun. Kenapa ngga ada prodi yang berkaitan dengan logistik khusus,” ujarnya.

    Menkominfo menyebutkan besarnya penggunaan biaya logistik di Indonesia sekitar 24% dari total GDP. Artinya 24% tersebut sekitar Rp.3500 triliun habis untuk biaya logistik saja, dengan pembagian 90 persen di darat dan 10 persen di laut.

    “Kenapa di perguruan tinggi ngga ada yang berpikir bagaimana menurunkan logistic cost, cari prodinya. Saya mau bantu, mau bantu dengan apa? Perguruan tinggi saya kerjasamakan dengan global logistics company,” jelas Menteri Rudiantara.

    Lebih jelasnya Menkominfo menambahkan, perguruan tinggi perlu menerapkan “studi tiru” seperti yang diterapkan oleh Kementerian Kominfo saat ini. “Saya undang global logistics company, karena global logistics company punya akademi, akademi punya silabus. Ya sudah kita jangan studi banding, studi contek aja, studi tiru. Ini yang dilakukan Kominfo sebetulnya” terangnya. **

    Berita Terkait

    [Berita Foto] Menkominfo Gelar Griya di Rumah Dinas Widya Chandra

    Dalam gelar griya hadir Wamenkominfo Nezar Patria dan Ibu Siti Murtiningsih tampak hadir dalam acara itu. Selengkapnya

    Lantik 88 PPPK dan 12 Jafung, Kominfo Targetkan Peningkatan Kinerja dan Kompetensi

    Kepala BKO Setjen Kementerian Kominfo meminta seluruh pegawai yang baru dilantik terus aktif meningkatkan kompetensi dan mengubah mindset Selengkapnya

    Menkominfo Ingatkan Masyarakat Hormati Perbedaan Pilihan Politik

    Menkominfo mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut menjaga perdamaian dan persatuan bangsa, khususnya ketika beraktivitas di ruang digi Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks Pemilu 2024

    Lewat literasi digital, semua elemen bangsa memiliki wawasan digital yang mumpuni dan mampu menangkal konten hoaks. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA