FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    15 07-2019

    2746

    6 Bulan Terakhir, Jumlah Penduduk Miskin Berkurang 530 Ribu Orang

    Kategori Berita Pemerintahan | vera002
    Warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menunjukkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang disalurkan Dinas Sosial Aceh Utara saat peluncuran KKS perdana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Aceh Utara, Aceh, Rabu (26/6/2019). Kementerian sosial melalui Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah I menetapkan perluasan BPNT tahap I bulan Juni 2019 sebanyak 1.268.731 KPM di 53 kabupaten kota di Indonesia. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan, jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 mencapai sebesar  25,14 juta orang, atau menurun 0,53 juta orang  terhadap September 2018, dan menurun 0,80 juta orang terhadap Maret 2018.

    “Persentase penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen, menurun 0,25 persen poin terhadap September 2018, dan menurun 0,41 persen poin terhadap Maret 2018,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (15/7/2019) siang.

    Berdasarkan daerah tempat tinggal, menurut Kepala BPS, pada periode September 2018–Maret 2019, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebesar 136,5 ribu orang, sedangkan di daerah perdesaan turun sebesar 393,4 ribu orang.

    “Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 6,89 persen menjadi 6,69 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 13,10 persen menjadi 12,85 persen,” ungkap Suhariyanto.

     

     

    Garis Kemiskinan

    Kepala BPS Suhariyanto juga mengemukakan, Garis Kemiskinan pada Maret 2019 adalah sebesar Rp425.250,- per kapita per bulan. Dibandingkan September 2018, Garis  Kemiskinan naik sebesar 3,55 persen.    Sementara jika dibandingkan Maret 2018, terjadi kenaikan sebesar 5,99 persen.

    Adapun garis kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin.  Secara rata-rata, menurut Suhariyanto, garis kemiskinan  per rumah tangga pada Maret 2019 adalah sebesar  Rp1.990.170,-/ bulan naik sebesar 4,67   persen dibanding kondisi September 2018 sebesar Rp1.901.402,-/bulan.

    Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang  terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), menurut Kepala BPS itu, terlihat peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.

    “Besarnya sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2019 sebesar 73,66 persen,” jelas Suhariyanto.

    Ia menyebutkan, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama, yaitu beras (menyumbang 20,59 persen di perkotaan dan 25,97 persen di perdesaan), disusul rokok kretek filter, dan telur ayam ras. (*)

    Sumber

    Berita Terkait

    Presiden Sesalkan Terjadinya Pelanggaran HAM Berat di Tanah Air

    Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa simpati dan empati yang mendalam kepada para korban dan keluarga korban. Selengkapnya

    Vaksin Booster untuk Mudik Aman dan Bertanggung Jawab

    Aturan tersebut sebagai bentuk kepercayaan Pemerintah terhadap masyarakat yang dinilai sudah taat dan patuh menjalankan protokol kesehatan. Selengkapnya

    Jumlah Penduduk yang Telah Terima Vaksin Akan Capai 10 Juta Orang

    Dengan jumlah tersebut, maka kecepatan pemberian vaksin secara harian telah mendekati angka 500 ribu penyuntikan dosis vaksin. Selengkapnya

    Bantuan Modal Kerja untuk Ringankan Beban Pelaku Usaha Mikro dan Kecil

    Sebanyak 58 pelaku usaha mikro dan kecil dari sejumlah wilayah di Jakarta hadir dalam dua sesi terpisah dengan tetap menerapkan protokol kes Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA