FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 09-2017

    4361

    Indonesia-Singapura Fokus Kerjasama Ekonomi Digital

    Kategori Berita Kominfo | noor.iza

    Jakarta, Kominfo - Lawatan Presiden Joko Widodo ke Singapura menghasilkan beberapa kesepakatan penting. Presiden Jokowi dan PM Lee menyepakati kerja sama yang akan dilakukan di masa mendatang, termasuk pengembangan ekonomi digital. "Kerja sama ekonomi digital bukan lagi merupakan opsi, namun sebuah keniscayaan. Ini akan menjadi prioritas bagi Indonesia dan Singapura," ucap Presiden dalam pernyataan pers bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di The Istana, Singapura, Kamis (07/09/2017).
    Dengan menggabungkan potensi investasi, teknologi dengan talenta serta potensi pasar yang besar, Presiden meyakini jika kerja sama ekonomi digital akan membawa ekonomi Indonesia dan Singapura semakin melompat maju. "Bukan hanya melangkah maju, namun melompat maju," kata Presiden.
    Kepala Negara RI juga menyebut Batam sebagai tempat yang ideal untuk mengembangkan kerjasama ekonomi digital. Mulai dari pengembangan digital park cluster di Nongsa Batam, pembangunan start-up incubator, program training for trainers baik untuk pekerja teknologi informasi maupun para dosen.
    "Selain ekonomi digital, kerja sama pariwisata juga merupakan peluang besar yang belum di optimalkan. Indonesia memiliki obyek wisata yang sangat lengkap, wisata sejarah, budaya, alam, kuliner ataupun belanja. Destinasi baru terus dikembangkan termasuk 'Ten New Bali'," tutur Presiden.
    Presiden Joko Widodo merasa gembira dengan hasil pembahasan itu. Di bidang pariwisata, Presiden dan PM Lee sepakat meningkatkan kerjasama dan menyinergikan keunggulan yang dimiliki kedua negara di bidang pariwisata. Di antaranya melalui pengembangan destinasi wisata bersama (joint destinations), kerja sama pengoperasian wisata kapal pesiar, pembangunan dermaga kapal pesiar, peningkatan investasi infrastruktur pariwisata, serta kerja sama pengembangan Meeting, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE).

    50 Tahun Kerjasama
    Di awal pernyataan pers bersama, Presiden mengatakan bahwa tahun 2017 merupakan tahun yang istimewa bagi Indonesia dan Singapura.  "Tahun ini kita merayakan 50 tahun hubungan diplomatik kita. Singapura telah menjadi mitra utama Indonesia di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata. Demikian juga Indonesia untuk Singapura," ucap Presiden Jokowi.
    Presiden meyakini pembentukan 'Indonesia-Singapore Business Council' pada bulan Juli lalu akan semakin meningkatkan hubungan antar pebisnis kedua negara. Di samping itu, tahun 2017 juga merupakan tahun yang tak kalah istimewa karena bertepatan dengan 50 tahun berdirinya ASEAN.  "Indonesia dan Singapura merupakan dua dari lima negara pendiri ASEAN," katanya.
    Presiden mengapresiasi ASEAN yang telah mampu menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Untuk itu, Indonesia mendukung Singapura sebagai Ketua ASEAN tahun depan. "Saya telah sampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap keketuaan Singapura kepada PM Lee," tutur Presiden.
    Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN. Hal tersebut penting dilakukan agar ASEAN tetap relevan bagi negara anggota dan masyarakatnya serta dapat berkontribusi lebih besar bagi dunia. "Tantangan 50 tahun terakhir telah dapat kita lalui. Tantangan 50 tahun ke depan akan berbeda," ucap Presiden Jokowi.
    Dalam pernyataannya, PM Lee mengatakan bahwa Kawasan Industri Kendal yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dan dirinya pada tahun lalu telah berjalan dengan baik. "Menarik sekira 32 penyewa, mendatangkan sekitar USD500 juta untuk investasi, dan menciptakan sekitar 4.000 lapangan pekerjaan. Ada sejumlah rencana mendirikan Politeknik di Kawasan Industri Kendal untuk menciptakan tenaga kerja yang terlatih untuk mendukung proyek-proyek yang ada," kata PM Lee.
    Presiden Joko Widodo melakukan lawatan ke Singapura dari tanggal 6 s.d. 7 September 2017. Kunjungan itu sekaligus menandai 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Singapura yang jatuh pada hari ini, Kamis 7 September 2017.  Turut mendampingi Presiden dalam lawatan tersebut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Riset Tenologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gusti Ngurah Swajaya. (Biro Humas Kemkominfo)

    Berita Terkait

    [Berita Foto] Menteri Budi Arie Bicara Ekonomi Digital ASEAN

    Pemerintah Indonesia terus mengakselerasi agenda transformasi digital nasional, termasuk memperkuat konektivitas digital, khususnya melalui Selengkapnya

    Indonesia Dikuasai Komunis? Awas Disinformasi!

    Konon video tersebut berisi informasi Indonesia telah dikuasai komunis dan rezim komunis itu mempersulit umat Islam. Selengkapnya

    Pers Harus Siap Hadapi Tantangan Era Disrupsi Digital

    Menteri Johnny menyatakan tiga tantangan itu meliputi kecepatan mentransmisikan konten digital sesuai ekspektasi audiens; antisipasi penyeba Selengkapnya

    Pos Indonesia Bagikan Subsidi Ekonomi Nasional ? Itu Hoaks!

    Ternyata klaim PT Pos Indonesia bagikan subsidi ekonomi nasional Rp2 juta tidak benar. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA