FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    14 03-2017

    9048

    Presiden Ajak Pengusaha Korsel Tingkatkan Investasi

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo - Meskipun saat ini sudah menjadi negara ketiga dengan investasi terbesar di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengajak pengusaha asal Korea Selatan (Korsel) untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.  Negara yang disebutnya sebagai negara yang sangat besar, sangat indah, dan dihuni oleh masyarakat yang ramah.
    Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat menjadi pembicara kunci pada acara Indonesia Korean Business Summit 2017 di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/03/2017).
    Perusahaan Korea, kata Presiden, memiliki kontribusi besar dalam industri dasar Indonesia. Dalam sektor baja, sektor petrokimia, sepatu dan garmen, sejumlah perusahaan Korea memperkerjakan lebih dari 900.000 orang pekerja Indonesia.
    “Untuk melanjutkan investasi-investasi tersebut, saya ingin mengajak Anda menuju tahap selanjutnya ke dalam indutri kreatif dan industri pariwisata,” kata Presiden saat menjadi pembicara kunci pada acara Indonesia Korean Business Summit 2017.
    Presiden menjelaskan Indonesia bukan hanya negara kepulauan terbesar di dunia. Tapi negara kepulauan yang membentang di sepanjang khatulistiwa itu menjadikan Indonesia sebagai benar-benar surga pulau tropis.
    Mendiami surga pulau tropis ini, dengan orang-orang yang termasuk dalam salah satu yang paling bersahabat, paling ramah, paling baik hati di dunia. Secara khusus, Presiden menyampaikan keyakinannya Indonesia sebagai “The True Taeyang-Ui Huye”, keturunan matahari sejati.
    Diakui Presiden Jokowi, sebagai negara berkembang, tentu infrastuktur selalu menjadi persoalan. Namun Presiden meyakinkan, bahwa pemerintah sedang memperbaikinya sekarang, dengan cepat. “Infrastruktur kami akan segera terhubung, pada setiap bagian dari negara kami yang sangat luas,” ujarnya.
    Presiden mengemukakan, dua bulan setelah dirinya bertugas, dirinya mengurangi subsidi bahan bakar lebih dari 80 persen, dan dari sini kemudian membebaskan 15 miliar dolar AS per tahun dari jatah atau ruang fiskal untuk dialokasikan ke dalam anggaran infrastuktur pembangunan yang besar, bahkan terbesar dalam sepanjang sejarah Indonesia.
    “Hal ini memperbesar biaya infrastruktur, termasuk kontruksi 35.000 Megawatt proyek listrik, 1.000 kilometer tol, 3.258 kilometer rute kereta api, 15 pelabuhan baru dan 10 pengembangan bandara, 20 pelabuhan, dan pengembangan pelabuhan. Ini membuka destinasi baru untuk pariwisata domestik dan internasional,” papar Presiden Jokowi seraya mengingatkan peserta Korean Business Summit tentang keindahan Bali dan agenda pemerintah membuat program yang disebut 10 Bali Baru.

    Tantang Pengusaha Korea
    Presiden menyatakan Indonesia sebagai tempat yang baik untuk pengembangan pengalaman kreatif. Kebudayaan Indonesia yang kaya, tradisi yang beragam seperti dalam handycraft membuktikan Indonesia  mempunyai talent pool (bakat) untuk industri kreatif.
    “Kami menyadari bahwa industri berubah, dan perekonomian juga berubah. Kami berniat untuk mengembangkan seiring dengan industri revolusi keempat. Dan kami menantikan untuk berpetualang dalam perjalanan ini bersama Anda semua,” kata Presiden Jokowi menantang para pengusaha Korea untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.
    Selain itu, sebagai negara yang berada di rangking 4 untuk penggunaan Facebook, dan Jakarta adalah nomor satu untuk jumlah pengguna Twitter, Presiden Jokowi menegaskan Indonesia juga sangat sosial sama halnya peningkatan digital. “Ke depan kami berharap Korea dapat terus meningkatkan penanaman modalnya,” sambung Presiden Joko Widodo mengakhiri sambutannya.
    Korean Business Summit 2017 itu dihadiri sejumlah konglomerat (Chaebol) asal Korea Selatan. Para chaebol itu berasal dari perusahaan-perusahaan papan atas Korea Selatan seperti Sohn Kyung-Shik (Chairman CJ Group), Chung Jin Haeng (President of Hyundai Motor Group), Cho Yangho (Chariman Korean Air), JK Shin (President Samsung).
    Dalam kesempatan Presiden didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Kepala BKPM Thomas Lembong. Acara tersebut juga diisi dengan penandatanganan Nota Kesepahaman promosi investasi antara BKPM dengan Korea Trade and Investment Agency (KOTRA).
    Sumber

    Berita Terkait

    Presiden Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Singapura

    Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya usai pertemuan menyebut bahwa kunjungan Menlu Vivian adalah dalam rangka mempersiapkan Selengkapnya

    Tangani Pornografi Anak, Pemerintah Akan Bentuk Satgas

    Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemutusan akses terhadap hampir dua juta konten pornografi anak untuk memberantas per Selengkapnya

    Indonesia-Apple Jajaki Peluang Pengembangan Manufaktur dan Investasi Teknologi

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Apple berencana untuk menambah Apple Developer Academy keempat sebagai i Selengkapnya

    Presiden Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan

    Bantuan yang dikirimkan tersebut, kata Presiden, bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA