Perkuat Digitalisasi Layanan dengan Adopsi Inovasi Teknologi PT
pemerintah tidak sekadar membangun aplikasi baru. Aplikasi yang sudah ada dalam seleksi CASN bisa dikembangkan dengan teknologi yang diterap Selengkapnya
Nusa Dua, Kominfo - Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya kecepatan dan kemudahan dalam memberikan pelayanan kepada investor yang mau menanamkan modal di Indonesia. Meskipun sudah banyak dipangkas, Presiden Jokowi meminta agar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, untuk terus menyederhanakan perizinan.
“Peraturan-peraturan yang menghambat dihapus saja, enggak usah dikaji-dikaji, enggak akan selesai,” tuturnya saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi (Rakornas) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tahun 2017, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (24/02/2017) petang.
Secara khusus Presiden mengingatkan jajaran pemerintah agar berhati-hati kalau investor membatalkan investasinya di suatu tempat. Jika itu terjadi, bukan berarti investasi itu batal tapi pindah ke negara lain. “Jadi kita rugi dua kali, rugi karena tidak ada investasi, dan rugi karena negara tetangga yang dapat investasi,” kata Presiden.
Jika investasi tidak jadi masuk, menurut Presiden, ada beberapa hal yang harus jadi perhatian. “Bisa jadi kita kalah cepat dan baik pelayanannya, lebih rendah return-nya, dan negara lain lebih baik dari kita,” tutur Presiden.
Menurut Presiden, Indonesia akan dapat makin terperosok kalau investor memilih negara lain, karena persepsi terhadap kita akan jelek. “Jadi hati-hati kalau melayani investor, kalau masih amplop-amplopan, masih dipersulit, masih diperes-peres enggak akan ada invstor masuk, ya duitnya segitu saja,” tutur Presiden Jokowi.
Padahal, lanjut Presiden, investasi sekaran sangat dibutuhkan negara kita karena ekspor sekarang sangat sulit. Ia menyebutkan, semua negara ngerem impor karena pertumbuhan ekonominya pada turun. Oleh karena itu, Presiden mengingatkan pentingnya memberikan pelayanan yang cepat dalam melayani investor. Siapa yang cepat akan mengalahkan yang lambat.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Kepala BKPM Thomas Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika
Sumber berita
Keterangan Foto: Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berbincang dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (kiri), Sekretaris Kabinet, Pramono Anung (kedua kanan) dan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional BKPM dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Tahun 2017 di Nusa Dua, Bali, Jumat (24/2). Presiden mengingatkan pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan integrasi dan koordinasi guna mewujudkan kecepatan dan efisiensi pelayanan investasi di tengah persaingan global. ANTARA FOTO
pemerintah tidak sekadar membangun aplikasi baru. Aplikasi yang sudah ada dalam seleksi CASN bisa dikembangkan dengan teknologi yang diterap Selengkapnya
Presiden berharap agar perjalanan masyarakat dalam mudik Lebaran kali ini diberikan kelancaran dan keselamatan. Selengkapnya
Dalam kunjungannya, Presiden melihat secara langsung kesiapan infrastruktur serta manajemen pelaksanaan mudik yang terpantau baik. Selengkapnya
Digitalisasi harus dibarengi dengan pemangkasan proses bisnis, dan kedepan seluruh aplikasi akan diinteroperabilitaskan, dan tidak boleh sat Selengkapnya