FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    04 04-2024

    62

    Awas Hoaks! BI Tak Layani Penukaran Uang Baru Idulfitri Tahun Ini

    Kategori Berita Kominfo | srii003

    Jakarta Pusat, Kominfo - Beredar informasi di media sosial Facebook mengenai Bank Indonesia (BI) yang tidak melayani penukaran uang baru untuk Hari Raya Idulfitri 1445H.

    Faktanya, klaim tersebut tidak benar. Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari kompas.com, narasi soal BI tidak melayani penukaran uang baru untuk Idulfitri 1445H merupakan hoaks.

    Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menegaskan bahwa BI tetap menyediakan penukaran uang baru untuk kebutuhan Lebaran 2024. Ada Rp197,6 miliar uang layak edar yang telah disiapkan di 4.264 titik layanan penukaran uang di seluruh Indonesia.

    Menurutnya, uang yang diedarkan selama periode Ramadan dan Lebaran, termasuk di layanan kas keliling dan penukaran uang bank, merupakan uang baru dan layak edar.

    Berikut laporan harian isu hoaks, dan disinformasi yang telah didentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Kamis (04/04/2024):

    1. [HOAKS] Bank Indonesia Tidak Melayani Penukaran Uang Baru untuk Idulfitri 2024
    2. [HOAKS] MK usir Tim Hukum Anies Baswedan dari Persidangan karena Bukti Palsu
    3. [HOAKS] Surat Pelatihan Bendahara Mengatasnamakan Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN BKN

    Berita Terkait

    Awas Hoaks Lowongan Pekerjaan Online!

    Faktanya, klaim dalam unggahan tersebut tidak benar. Selengkapnya

    Awas Hoaks! Give Away DPKP Kota Bandung

    Pemerintah Kota Bandung mengimbau masyarakat agar tidak menanggapi dan berhati-hati terhadap akun yang mengatasnamakan DPKP Kota Bandung. Selengkapnya

    Awas Hoaks! Antre Panjang di Pelabuhan Gilimanuk Awal April 2024

    Fakta dari akun Instagram resmi @poldabali klaim video antrean panjang itu hoaks. Selengkapnya

    SE BI Tak Layani Tukar Uang Baru, Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA