UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo - Beredar konten unggahan video dalam pesan berantai lewat platform pesan instan WhatsApp. Konon, konten unggahan itu disertai dengan narasi "Aneh ya kok truk pengangkut surat dan kotak suara tanpa pengawasan dan pengawalan pihak aparat terkait, klo tidak karena kecelakaan mana ada yang tau masyarakat, pada akhirnya Allah membuka satu persatu niat busuk para penghianat bangsa setelah kasus surat suara di Taiwan".
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari artikel berita cekfakta.tempo.co, klaim narasi pada unggahan video tersebut adalah keliru.
Foto identik ditemukan pada artikel Radar Jogja yang diunggah pada 6 Januari 2024. Dalam keterangan berita disebutkan peristiwa itu adalah truk pengangkut logistik Pemilu yang terguling di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, 6 Januari 2024. Namun berita itu tidak mengatakan bahwa truk dijalankan tanpa pengawalan dalam peristiwa tersebut.
Fakta yang mendukung, truk itu sebetulnya telah mengikuti acara pelepasan di perusahaan percetakan Temprina di Kabupaten Semarang, kemudian mengirimkan logistik Pemilu ke Kabupaten Magelang dengan pengawalan mobil Patwal Polisi. Namun, terjadi kecelakaan yang menyebabkan truk terguling ke jurang.
Berikut laporan harian isu hoaks, disinformasi dan misinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Kamis (11/01/2024):
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya