FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    26 09-2023

    1482

    Peringati Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Sasar 1,5 Juta Akseptor Melalui Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara

    Kategori Artikel GPR | anni006

    JAKARTA, BKKBN --- Indonesia akan memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day) yang jatuh pada 26 September 2023. Peringatan ini diselenggarakan di bawah upaya bangsa ini merealisasikan target-target  dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

    Berdasarkan data UNDP negara kita masih berada di peringkat 114 dengan skor 0,750. Posisi Indonesia berhasil naik tiga tingkat dibandingkan tahun sebelumnya. Menilik  data Badan Pusat Statistik (BPS), pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan. Sejak tahun 2016, status pembangunan manusia Indonesia meningkat dari level "sedang" menjadi "tinggi".

    Selama 2010-2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,77 persen per tahun, dari 66,53 pada 2010 menjadi 72,91 pada  2022.

    Permasalahan kesehatan dalam pembangunan kependudukan juga menjadi masalah utama. Angka ‘unmet need’ (kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani) di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu 14.7% dari target nasional  8% pada 2022.

    Penggunaan kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) mengalami kenaikan dari 57,0 persen (Pendataan Keluarga 2021) menjadi 59,4 persen (Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022).

    Data Survei Status Gizi Indonesia (2022) menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar  21,6 persen, di atas angka standar yang ditoleransi WHO (Badan Kesehatan Dunia), yaitu di bawah 20 persen. Untuk itu, pemerintah menetapkan percepatan penurunan stunting menjadi Program Prioritas Nasional yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

    Angka prevalensi stunting ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14 persen di 2024. Perpres tersebut mengamanatkan untuk melakukan pencegahan stunting dari hulu agar setiap calon Pasangan Usia Subur  berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.

    Di tengah upaya menuntaskan sederet indikator dalam program yang diemban BKKBN,  Indonesia memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia. Sebuah momentum yang dibangun dunia dalam upaya meningkatkan komitmen stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat dalam percepatan pencapaian program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting  secara menyeluruh.

    Selain itu, juga untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia di semua lini terkait pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas. “Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada,” ujar Kepala BKKBN, Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), beberapa hari lalu, dalam sebuah pertemuan. 

    Dokter Hasto mengatakan, perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan.

    Sementara itu, dalam konferensi pers jarak jauh yang diikuti jurnalis dari 33 provinsi perwakilan BKKBN, Senin (26/9/2023), Deputi bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso mengatakan peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia merupakan agenda tahunan.

    "Tahun ini digelar sekaligus sebagai tindak lanjut kerja sama dengan mitra kerja yakni TNI AD dalam program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting," ujar Teguh.

    Mengutip hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2023, Teguh mengatakan, PUS yang menggunakan alat kontrasepsi modern mencapai 23.577.000 orang.

    "Target kita pada Pekan Pelayanan KB dalam rangka Hari Kontrasepsi Dunia naik menjadi 62,9 persen. Kami juga menargetkan kualitas pelayanan KB dapat ditingkatkan sehingga mengurangi angka unmet need," ujar Teguh.

    Rangkaian Kegiatan

    Menandai strategisnya peringatan bertemakan “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting”,  BKKBN berkolaborasi dengan  mitra kerja akan mengadakan berbagai kegiatan, meliputi seminar, webinar, pekan pelayanan KB dalam rangka percepatan penurunan stunting.

    Adapun tujuan khusus dari peringatan ini bagi Indonesia, salah satunya  adalah meningkatkan cakupan kesertaan KB semua metode kontrasepsi.

    Sejumlah kegiatan akan digelar BKKBN, menurut keterangan panitia penyelenggara, di antaranya  teleconference Kepala BKKBN untuk menyapa Perwakilan BKKBN Provinsi Terpilih, Seminar Umum “Peran KB dan Kespro dalam Penurunan Stunting”, Webinar Ilmiah “Your Life, Your Choice“,  Pekan Pelayanan KB gratis bagi 1,5 juta akseptor di semua provinsi pada 26 September – 4 Oktober 2023.

    Sementara Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia akan diselenggarakan pada Selasa, 10 Oktober 2023, di Provinsi Jawa Barat. Puncak peringatan akan ditandai pemberian penghargaan Role Model TPMB, peluncuran Pelayanan KB Perusahaan, dan pemberian penghargaan Pelayanan KB Serentak.

    Berita Terkait

    Hari Meteorologi Dunia, BMKG Ajak Masyarakat Mitigasi Perubahan Iklim

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingati Hari Meteorologi Dunia yang ke-69, Sabtu (23/3). Peringati ditandai dengan Selengkapnya

    Peringati Hari Pangan Sedunia, Pemerintah Optimalisasi Lahan Rawa untuk Pertanian Produktif

    Selengkapnya

    Peringati Harkonas 2016, Pemerintah Ajak Konsumen Aktif Perjuangkan Haknya

    Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan A. Djalil mengajak selur Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA