FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    16 08-2023

    2913

    Kebijakan Fiskal Indonesia Sukses Hadapi Pandemi dan Jaga Pertumbuhan Ekonomi

    Kategori Berita Pemerintahan | Erbi

    Jakarta Pusat, Kominfo - Kebijakan fiskal Indonesia telah berhasil menangani pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di tengah krisis global. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2023-2024 yang digelar di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Pusat, Rabu (16/08/2023).

    “Kebijakan fiskal Indonesia termasuk salah satu yang paling efektif dalam menangani pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi,” ucap Presiden.

    Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang berhasil menangani krisis global yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 tersebut dengan cepat dan baik.

    “Alhamdulillah, negara kita Indonesia telah berhasil mengatasi tantangan besar akibat pandemi tersebut dengan hasil yang sangat baik. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil menangani krisis kesehatan dan memulihkan ekonomi dengan cepat dan baik,” paparnya.

    Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan bahwa Indonesia secara konsisten dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi sejak akhir 2021 tetap berada di atas 5 persen. Hal tersebut juga diikuti dengan penurunan tingkat pengangguran hingga kemiskinan ekstrem.

    “Tingkat pengangguran berhasil diturunkan dari 6,26 persen pada Februari 2021 menjadi 5,45 persen pada Februari 2023. Sementara tingkat kemiskinan juga terus menurun menjadi 9,36 persen pada Maret 2023. Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04 persen pada Maret 2022 menjadi 1,12 persen pada Maret 2023,” jelasnya.

    Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo menilai pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat telah berhasil membawa Indonesia masuk kembali ke dalam kelompok negara dengan pendapatan menegah atas di tahun 2022.

    “Pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Semester 1 2023, ekonomi nasional tumbuh 5,1 persen. Inflasi Indonesia juga semakin terkendali dan mencapai 3,1 persen sampai dengan Juli 2023,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Presiden menyebut bahwa saat ini defisit fiskal Indonesia juga telah kembali berada di bawah 3 persen Produk Domestik Bruto (PDB). “Satu tahun lebih cepat dari rencana awal,” jelasnya.

    Selain itu, Kepala Negara menilai bahwa rasio utang Indonesia juga merupakan salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN yakni senilai 37,8 persen dari PDB pada Juli 2023.

    “Sebagai perbandingan, rasio utang Malaysia saat ini berada di tingkat 66,3 persen PDB, Tiongkok 77,1 persen dan India 83,1 persen,” ucapnya.

    Berita Terkait

    Presiden dan Anggota Kabinet Indonesia Maju Sampaikan SPT Pajak di Istana Negara

    Batas akhir penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2023 adalah tanggal 31 Maret 2024. Selengkapnya

    Tingkatkan Produsen Halal Indonesia-Selandia Baru, Wapres Harapkan Kerja Sama Ditindaklanjuti

    Wapres berharap akan ada tindak lanjut antara pengusaha Selandia Baru dengan pengusaha di Indonesia terkait peningkatan kemitraan untuk mena Selengkapnya

    Presiden Optimistis Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Tumbuh Baik

    Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak di sektor jasa keuangan tetap waspada tehadap cepatnya pergerakan ekonomi global da Selengkapnya

    Perkuat Sistem Logistik di Indonesia, Wapres Dorong Cari Model Terbaik

    Wapres menyampaikan, riset ini sangat krusial diinisiasi oleh pelaku usaha sebagai pihak yang paling memahami kondisi di lapangan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA