FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    09 08-2023

    660

    Presiden Apresiasi Ketangguhan Sektor Properti Indonesia di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

    Kategori Berita Pemerintahan | srii003

    Jakarta Selatan, Kominfo - Presiden Joko Widodo mengapresiasi ketangguhan sektor properti, real estat, dan konstruksi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global. Selain itu, sektor-sektor tersebut juga dinilai Presiden Jokowi makin kompetitif dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian nasional.

    “Saya senang, di tengah perlambatan ekonomi global, sektor properti, real estat dan konstruksi Indonesia termasuk yang tangguh, tahan banting, dan makin kompetitif. Kalau kita lihat kontribusi, kontribusi 2018-2022 setiap tahunnya mencapai Rp2.300-2.800 triliun, sangat besar dan memberikan kontribusi 16 persen dari PDB ekonomi kita, besar sekali,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) XVII Tahun 2023 yang digelar di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu (09/08/2023).

    Selain kontribusi dari sisi ekonomi, Presiden melanjutkan, sektor properti, real estat, dan konstruksi juga melibatkan banyak tenaga kerja dalam perputaran ekonominya, yakni mencapai 13-19 juta orang. Menurut Presiden, kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dan tenaga kerja tersebut membuat banyak negara ingin mendorong ekonominya pada sektor properti.

    “Kenapa banyak negara ingin men-drive ekonominya lewat usaha real estat, usaha-usaha properti? Karena kontribusi di PDB-nya sangat tinggi di semua negara,” imbuhnya.

    Di samping itu, sektor properti, real estat, dan konstruksi juga dapat memberikan efek berganda (multiplier effect) kepada 185 subsektor industri lainnya. Subsektor tersebut mulai dari bahan bangunan seperti semen, besi, batu bata, hingga furnitur, elektronik, dan peralatan rumah tangga.

    “Jangan lupa industri jasa, dari yang namanya tukang listrik, tukang sampah, tukang kebun, sedot wc, semuanya bisa bergerak,” lanjutnya.

    Kepala Negara menjelaskan bahwa sektor properti tidak bisa bertahan di semua negara, baik akibat pandemi Covid-19 maupun akibat isu ekonomi. Presiden mencontohkan sebuah perusahaan properti besar di negara lain yang ambruk karena utang yang sangat besar. Untuk itu, Presiden meminta agar perusahaan properti di Tanah Air dapat memperhatikan backlog dan kebutuhan masyarakat dalam usahanya.

    “Alhamdulillah di Indonesia tidak begitu karena kebutuhan kita masih sangat besar. Backlog kepemilikan rumah itu masih 12,1 juta, ini adalah sebuah opportunity, sebuah peluang yang bisa dikerjakan oleh seluruh anggota REI,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Presiden juga menilai bahwa peluang sektor properti di Indonesia masih sangat besar karena pertumbuhan keluarga baru mencapai 700-800 ribu per tahunnya. Selain itu, kinerja ekonomi secara nasional juga masih baik, tumbuh stabil di atas 5 persen.

    “Baru saja diumumkan hari Senin kemarin, pertumbuhan ekonomi kita growth itu 5,17 persen, dan sudah tumbuh di atas 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut. Di G20 itu, negara-negara G20 itu yang tumbuh di atas 5 persen hanya Indonesia, India, RRT,” paparnya.

    Berita Terkait

    Semboyan Kemajemukan Sulut Sejalan dengan Prinsip Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

    Semboyan “Torang Samua Basudara”, betul-betul dijadikan semangat untuk mendorong pembangunan daerah oleh seluruh masyarakat dan jajaran Selengkapnya

    Kolaborasi untuk Akselerasi Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi

    Visi Indonesia Emas 2045 tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, dimana Indonesia perlu mengubah pende Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Potensi Demografi dan Tantangan Indonesia

    Menurut Presiden, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia p Selengkapnya

    Presiden dan Anggota Kabinet Indonesia Maju Sampaikan SPT Pajak di Istana Negara

    Batas akhir penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2023 adalah tanggal 31 Maret 2024. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA