Sinar UV di Indonesia Jadi Tameng, Itu Hoaks!

Jakarta Pusat, Kominfo - Beredar konten unggahan Facebook berisi narasi sinar UV dapat dijadikan sebagai penangkal penyebaran varian Omicron. Konon, unggahan itu juga memuat video berisi informasi varian Omicron tidak banyak menyebar di Indonesia dikarenakan tingginya tingkat sinar UV di wilayah Indonesia.

Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan faktanya dari turnbackhoax.id, hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Tirto, dr. Siti Nadia Tirmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa tidak ada kaitannya tingkat penyebaran varian Omicron dengan sinar UV di Indonesia.

Selain itu, dikutip dari laman berita Liputan6 seorang dokter relawan Covid-19 yakni Muhammad Fajri Addai mengatakan bahwa tidak ada penelitian ilmiah yang mengatakan terdapat korelasi antara tingginya sinar UV dengan rendahnya penyebaran varian Omicron di Indonesia. Ia mengatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat penyebaran dapat disebabkan oleh faktor tingginya angka vaksinasi atau kekebalan masyarakat yang tinggi.

Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Minggu (06/02/2022):

1. [HOAKS] Poster National Health Service (NHS) Inggris Peringatkan Vaksin Covid-19 Menyebabkan Bell's Palsy
2. [DISINFORMASI] Video Erupsi Gunung Anak Krakatau pada 4 Februari 2022
3. [HOAKS] Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga