Tak Perlu Pasang Ring, Cukup Ramuan Bawang Putih? Itu Hoaks!
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo - Beredar pesan berantai melalui pesan instan WhatsApp yang berisi informasi China mengakui vaksin Sinovac buatannya tidak manjur.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari detiknews.com. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menanggapi isu terkait kemanjuran vaksin Covid-19 China rendah. Nadia menegaskan vaksin Sinovac masih efektif untuk mencegah penularan.
"Dalam uji klinis tahap 3 yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat, hasil efikasi vaksin Corona Sinovac sebesar 65,3 persen. Vaksin Sinovac juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," jelasnya.
Konselor bidang Sains dan Teknologi Kedutaan Besar China di Jakarta, Yi Fanping mengatakan pihak China secara konsisten mementingkan keamanan dan efektivitas vaksin.
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac, hal itu secara penuh membuktikan keamanan dan efektivitas CoronaVac," tegasnya.
Berikut laporan isu hoaks, disinformasi dan misinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Senin (26/07/2021):
[DISINFORMASI] Imam Salat Ditangkap Usai Menyuruh Jemaah Merapatkan Shaf saat Salat
[HOAKS] Vaksin Sinovac Buatan China Tidak Manjur
[DISINFORMASI] CNN Indonesia Menawarkan Hadiah agar Warga Bersedia Divaksin
[HOAKS] Ribuan Perawat di Belanda Tolak Vaksin Covid-19
[HOAKS] Tiongkok dan Rusia Tidak Wajibkan Vaksin Covid-19 ke Warganya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya
Video tersebut beredar dengan narasi bahwa makanan bayi tersebut mengandung logam. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya
Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya