FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 11-2013

    4798

    Indonesia Akan Panggil Pulang Dubes RI Dari Australia

    Kategori Berita Pemerintahan | brs

    Jakarta, Setkab -Pemerintah Indonesia akan memanggil Duta Besar RI dari Australia menyusul dugaan penyadapan telepon Presiden Yudhoyono oleh pemerintah Australia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan hal ini dalam jumpa pers mendadak di kantor Kementerian Luar Negeri pada Senin (18/11).

    "Indonesia akan memanggil pulang Dubes di Canberra untuk konsultasi. Ini tidak bisa dianggap ringan. Ini menunjuukkan sikap tegas dan terukur," kata Menlu Marty.

    Marty menambahkan mengatakan tindakan itu melukai hubungan kedua negara. "Australia telah melanggar privasi individual, hak asasi manusia dan melukai hubungan Australia-Indonesia," katanya.

    "Indonesia akan mengkaji ulang pertukaran informasi Indonesia dan Australia," tambahnya.

    Sudah Tradisi

    Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Australia Tonny Abbot mengatakan, sebagaimana dilakukan pemerintahan di negara lain, Australia juga melakukan pengumpulan informasi di sejumlah titik. Informasi tersebut bisa saja digunakan oleh negara lain. Namun ia menegaskan, tidak akan mengatakan sesuatu yang bisa merusak hubungan baik dengan Indonesia.

    Penegasan itu disampaikan PM Tonny Abbot di depan sidang parlemen di negaranya, Senin (18/11) ini, untuk menjawab pertanyaan anggota parlemen dari Melbourne Green Party, mengenai berita penyadapan intelijen Australia terhadap percakapan telepon Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2009 lalu, dan Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri senior Indonesia.

    PM Abbot menegaskan, pemerintahnya tidak akan pernah memberikan komentar terkait masalah-masalah intelijen itu. “Ini telah menjadi tradisi pemerintah, dan saya tidak berniat mengubah itu hari ini,” kata Abbot.

    Menurut PM Abbot, Pemerintah Australia menggunakan semua sumber daya yang tersedia, termasuk informasi untuk membantu negara sahabat dan sekutu, bukan untuk menyakiti. “Tugas pertama saya adalah melindungi Australia dan memajukan kepentingan nasional,” tegas Abbot.

    Konsisten dengan tugas tersebut, menurut PM Australia itu, ia tidak akan pernah mengatakan atau melakukan sesuatu yang bisa merusak hubungan kuat dan kerjasama yang erat dengan Indonesia.

    “Hubungan kami yang paling penting, saya bertekad membina agar tumbuh kuat dalam bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang,” tegas PM Tonny Abbot.

    Sebelumnya, informasi soal penyadapan terhadap Indonesia dilansir oleh AFP, Senin (18/11). informasi tersebut didasarkan pada dokumen rahasia yang dibocorkan oleh intel Amerika Serikat, Edward Snowden. Dokumen rahasia tersebut berhasil didapatkan oleh media setempat, Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan media Inggris, The Guardian.

    Dokumen tersebut menyebutkan bahwa Presiden SBY dan sembilan orang yang masuk dalam lingkaran dalamnya menjadi target penyadapan Australia.

    Lebih lanjut, dokumen itu dengan jelas menyebutkan bahwa badan intelijen elektronik Australia, atau yang juga disebut Direktorat Sandi Pertahanan telah menyadap aktivitas telepon genggam Presiden SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Saat itu, Australia masih dipimpin oleh Perdana Menteri Kevin Rudd.

    Daftar target penyadapan Australia itu menyebut nama-nama pejabat tinggi ternama Indonesia. Mulai dari Wakil Presiden Boediono, kemudian mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Menko Polhukam dan juga Mensesneg.

    ABC melaporkan bahwa salah satu dokumen rahasia tersebut berjudul '3G impact and update' yang berisi grafik upaya intelijen Australia untuk mengimbangi teknologi 3G yang digunakan Indonesia dan sejumlah negara kawasan Asia Tenggara lainnya.

    Terdapat juga daftar sejumlah orang yang menjadi target penyadapan. Bahkan intelijen Australia memiliki rekomendasi untuk memilih salah satu nama tersebut dan menjadikannya target penyadapan, dalam kasus ini adalah kepala negara Indonesia. (WID/ES)

    Sumber : http://setkab.go.id/berita-11108-indonesia-akan-panggil-pulang-dubes-ri-dari-australia.html

    Berita Terkait

    Indonesia-Microsoft Jajaki Peluang Pengembangan Teknologi AI dan Talenta Digital

    Menteri Budi Arie menjelaskan bahwa Microsoft memiliki pusat penelitian dan pengembangan Asia-Pasifik yang diharapkan dapat dibangun juga di Selengkapnya

    Indonesia-Apple Jajaki Peluang Pengembangan Manufaktur dan Investasi Teknologi

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Apple berencana untuk menambah Apple Developer Academy keempat sebagai i Selengkapnya

    Indonesia Intensifkan Upaya Diplomasi, Dorong Deeskalasi Ketegangan di Timur Tengah

    Menlu Retno telah melakukan komunikasi intensif dengan para pemimpin dunia, termasuk Menteri Luar Negeri dari Iran, Arab Saudi, Yordania, Me Selengkapnya

    Indonesia Akan Ukir Sejarah Baru Layanan Digital Terpadu

    Pelayanan publik ke depan menerapkan konsep terpadu dalam melayani perjalanan hidup manusia, moments of life. Seperti di luar negeri, layan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA