UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Beredar pesan berantai dalam platform pesan instan WhatsApp yang diklaim tulisan DR. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P(K) tentang bukti ilmiah penularan Covid-19.
Faktanya, dilansir dari Liputan6.com, DR. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P(K) mengklarifikasi pesan tersebut bukan tulisannya. Terkait hubungan golongan darah dengan Covid-19, Cek Fakta Liputan6.com meminta penjelasan dari dr RA Adaninggar, SpPD.
“Dalam pesan berantai tersebut ada kata-kata 'pasti selamat', 'akan aman-aman saja', atau 'paling kuat' itu jelas salah. Semua golongan darah punya risiko yang sama untuk terkena covid-19. Terpenting adalah harus disipilin dengan protokol kesehatan," ujar dr Adaninggar saat dihubungi Liputan6.com, Senin (21/6/2020).
Menurut Adaninggar, faktor genetik merupakan faktor kecil dalam mempengaruhi manifestasi penyakit. “Masih ada faktor virus, lingkungan, dan sistem imun lain yang kompleks. Jadi faktor golongan darah saja tidak cukup untuk menentukan kebal tidaknya seseorang pada suatu penyakit," ujarnya seraya menambahkan soal seberapa banyak virus Covid-19 yang bisa membuat seseorang terjangkit juga tidak benar.
Penjelasan di atas merupakan tingkat penyebaran untuk virus influenza. Hal ini dijelaskan dalam link yang disertakan dalam pesan berantai tersebut.
Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (22/12/2020):
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya
Video tersebut beredar dengan narasi bahwa makanan bayi tersebut mengandung logam. Selengkapnya