FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    22 12-2020

    1280

    Kebijakan PEN Mulai Perlihatkan Hasil, Presiden Optimistis Ekonomi Indonesia Akan Bangkit

    Kategori Berita Pemerintahan | doni003
    Pesepeda melintas di depan tulisan Pajak Kuat Indonesia Maju di Jakarta Pusat, Sabtu (19/12/2020). Kementerian Keuangan mencatat realisasi insentif perpajakan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 25 November 2020 sebesar Rp46,4 triliun, angka tersebut setara dengan 38,4 persen dari total pagu senilai Rp120,6 triliun. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Tahun 2020 adalah tahun yang tidak mudah karena adanya pandemi COVID-19. Ekonomi Indonesia yang tumbuh 2,97 persen di kuartal I/2020 mengalami kontraksi di kuartal berikutnya menjadi minus 5,32 persen.

    Menghadapi masa sulit tersebut, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah upaya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hasilnya, pada kuartal III ekonomi Indonesia tercatat mengalami perbaikan menjadi minus 3,49 persen.

    “Secara konsisten, kebijakan pemulihan ekonomi yang kita jalankan sudah mulai terlihat hasilnya. Dengan tren perbaikan seperti ini, kita berharap situasi perekonomian kita ke depan akan lebih baik dan akan membaik,” ujar Presiden Joko Widodo, dalam Dialog Nasional Outlook Perekonomian Indonesia secara virtual, Selasa (22/12/2020).

    Di akhir tahun 2020, imbuhnya, pemulihan kinerja ekspor juga mulai terlihat dengan tren yang terus membaik. “Terlebih lagi kita juga kembali mendapatkan fasilitas GSP (Generalized System of Preferences) dari Amerika, tentunya ini akan mendorong kinerja ekspor kita,” imbuh Presiden.

    Lebih lanjut, Presiden menegaskan, dalam situasi pandemi ini semua pihak harus mampu bergerak cepat dan memperkuat kerja sama serta bersinergi dalam melakukan upaya penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. “Saya optimistis kita akan bangkit, ekonomi kita akan pulih kembali normal,” ucap Presiden.

    Pada tahun 2021, ungkap Kepala Negara, pemerintah akan terus melanjutkan kebijakan yang telah berjalan baik di tahun 2020, terutama di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi masyarakat melalui pemberian bantuan perlindungan sosial. Pemerintah juga akan segera melaksanakan program vaksinasi gratis kepada seluruh rakyat Indonesia yang akan dimulai di awal tahun 2021.

    “Adanya program vaksinasi ini, kita harapkan kepercayaan publik tentang penanganan COVID-19 akan muncul dan menimbulkan rasa aman di masyarakat, sehingga pemulihan ekonomi diharapkan dapat berjalan dengan lebih cepat,” ujar Presiden.

    Presiden mengatakan, pada tahun 2021 pemerintah juga akan meluncurkan Sovereign Wealth Fund atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau INA (Indonesia Investment Authority), sumber pembiayaan pembangunan baru yang tidak berbasis pinjaman tetapi dalam bentuk penyertaan modal atau ekuitas.

    Saat ini, ungkapnya, sudah ada beberapa negara yang menyampaikan ketertarikan terhadap INA, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan Kanada. “Ini akan menyehatkan ekonomi kita, menyehatkan BUMN-BUMN kita, terutama di sektor infrastruktur dan di sektor energi,” pungkas Presiden.

    Tahun 2020 adalah tahun yang tidak mudah karena adanya pandemi COVID-19. Ekonomi Indonesia yang tumbuh 2,97 persen di kuartal I/2020 mengalami kontraksi di kuartal berikutnya menjadi minus 5,32 persen. Menghadapi masa sulit tersebut, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah upaya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hasilnya, pada kuartal III ekonomi Indonesia tercatat mengalami perbaikan menjadi minus 3,49 persen. “Secara konsisten, kebijakan pemulihan ekonomi yang kita jalankan sudah mulai terlihat hasilnya. Dengan tren perbaikan seperti ini, kita berharap situasi perekonomian kita ke depan akan lebih baik dan akan membaik,” ujar Presiden Joko Widodo, dalam Dialog Nasional Outlook Perekonomian Indonesia secara virtual, Selasa (22/12/2020). Di akhir tahun 2020, imbuhnya, pemulihan kinerja ekspor juga mulai terlihat dengan tren yang terus membaik. “Terlebih lagi kita juga kembali mendapatkan fasilitas GSP (Generalized System of Preferences) dari Amerika, tentunya ini akan mendorong kinerja ekspor kita,” imbuh Presiden. Lebih lanjut, Presiden menegaskan, dalam situasi pandemi ini semua pihak harus mampu bergerak cepat dan memperkuat kerja sama serta bersinergi dalam melakukan upaya penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. “Saya optimistis kita akan bangkit, ekonomi kita akan pulih kembali normal,” ucap Presiden. Pada tahun 2021, ungkap Kepala Negara, pemerintah akan terus melanjutkan kebijakan yang telah berjalan baik di tahun 2020, terutama di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi masyarakat melalui pemberian bantuan perlindungan sosial. Pemerintah juga akan segera melaksanakan program vaksinasi gratis kepada seluruh rakyat Indonesia yang akan dimulai di awal tahun 2021. “Adanya program vaksinasi ini, kita harapkan kepercayaan publik tentang penanganan COVID-19 akan muncul dan menimbulkan rasa aman di masyarakat, sehingga pemulihan ekonomi diharapkan dapat berjalan dengan lebih cepat,” ujar Presiden. Presiden mengatakan, pada tahun 2021 pemerintah juga akan meluncurkan Sovereign Wealth Fund atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau INA (Indonesia Investment Authority), sumber pembiayaan pembangunan baru yang tidak berbasis pinjaman tetapi dalam bentuk penyertaan modal atau ekuitas. Saat ini, ungkapnya, sudah ada beberapa negara yang menyampaikan ketertarikan terhadap INA, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan Kanada. “Ini akan menyehatkan ekonomi kita, menyehatkan BUMN-BUMN kita, terutama di sektor infrastruktur dan di sektor energi,” pungkas Presiden. (

    Sumber: https://setkab.go.id/kebijakan-pen-mulai-perlihatkan-hasil-presiden-optimistis-ekonomi-indonesia-akan-bangkit/
    Tahun 2020 adalah tahun yang tidak mudah karena adanya pandemi COVID-19. Ekonomi Indonesia yang tumbuh 2,97 persen di kuartal I/2020 mengalami kontraksi di kuartal berikutnya menjadi minus 5,32 persen. Menghadapi masa sulit tersebut, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah upaya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hasilnya, pada kuartal III ekonomi Indonesia tercatat mengalami perbaikan menjadi minus 3,49 persen. “Secara konsisten, kebijakan pemulihan ekonomi yang kita jalankan sudah mulai terlihat hasilnya. Dengan tren perbaikan seperti ini, kita berharap situasi perekonomian kita ke depan akan lebih baik dan akan membaik,” ujar Presiden Joko Widodo, dalam Dialog Nasional Outlook Perekonomian Indonesia secara virtual, Selasa (22/12/2020). Di akhir tahun 2020, imbuhnya, pemulihan kinerja ekspor juga mulai terlihat dengan tren yang terus membaik. “Terlebih lagi kita juga kembali mendapatkan fasilitas GSP (Generalized System of Preferences) dari Amerika, tentunya ini akan mendorong kinerja ekspor kita,” imbuh Presiden. Lebih lanjut, Presiden menegaskan, dalam situasi pandemi ini semua pihak harus mampu bergerak cepat dan memperkuat kerja sama serta bersinergi dalam melakukan upaya penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. “Saya optimistis kita akan bangkit, ekonomi kita akan pulih kembali normal,” ucap Presiden. Pada tahun 2021, ungkap Kepala Negara, pemerintah akan terus melanjutkan kebijakan yang telah berjalan baik di tahun 2020, terutama di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi masyarakat melalui pemberian bantuan perlindungan sosial. Pemerintah juga akan segera melaksanakan program vaksinasi gratis kepada seluruh rakyat Indonesia yang akan dimulai di awal tahun 2021. “Adanya program vaksinasi ini, kita harapkan kepercayaan publik tentang penanganan COVID-19 akan muncul dan menimbulkan rasa aman di masyarakat, sehingga pemulihan ekonomi diharapkan dapat berjalan dengan lebih cepat,” ujar Presiden. Presiden mengatakan, pada tahun 2021 pemerintah juga akan meluncurkan Sovereign Wealth Fund atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau INA (Indonesia Investment Authority), sumber pembiayaan pembangunan baru yang tidak berbasis pinjaman tetapi dalam bentuk penyertaan modal atau ekuitas. Saat ini, ungkapnya, sudah ada beberapa negara yang menyampaikan ketertarikan terhadap INA, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan Kanada. “Ini akan menyehatkan ekonomi kita, menyehatkan BUMN-BUMN kita, terutama di sektor infrastruktur dan di sektor energi,” pungkas Presiden.

    Sumber: https://setkab.go.id/kebijakan-pen-mulai-perlihatkan-hasil-presiden-optimistis-ekonomi-indonesia-akan-bangkit/

    Berita Terkait

    Buka BRI Microfinance Outlook 2024, Presiden Soroti Peran Penting UMKM

    Presiden mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 65 juta UMKM di Indonesia, yang berkontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto Selengkapnya

    Susun RKP 2025, Pemerintah Fokus Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

    Pada tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,3-5,6 persen. Selain itu pemerintah juga menargetkan penuru Selengkapnya

    Presiden Optimistis Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Tumbuh Baik

    Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak di sektor jasa keuangan tetap waspada tehadap cepatnya pergerakan ekonomi global da Selengkapnya

    Buka IIMS 2024, Presiden: Mobil Listrik Masa Depan Otomotif Indonesia

    Kepala Negara menyebut bahwa pemerintah telah memberikan sejumlah insentif guna mendorong peningkatan produksi kendaraan listrik di tanah ai Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA