FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    25 11-2020

    9760

    [HOAKS] Rakyat Indonesia akan Dibunuh Vaksin China

    Kategori Hoaks | mth

    Penjelasan :

    Beredar sebuah postingan di media sosial Facebook bahwa vaksin China yang akan masuk ke Indonesia akan membunuh rakyat Indonesia. Postingan tersebut berupa video yang menampilkan salah satu siaran berita berjudul "Potensi Bahaya Vaksin Covid-19,” dari televisi kenamaan Indonesia. Postingan itu juga turut memuat narasi  yakni “Assalamualaikum...Info untuk sahabat semua...Akhir tahun ini Suntik Vaksin sdh tersedia, Hati2 dgn bahaya Vaksin Covid-19 Rakyat indonesia akan dibunuh Vaksin Cina. Yuuukkk dari sekarang kita jaga imun tubuh kita dengan ikhtiar produk kesehatan Alami dari Mci. Happy Sharing.” 

    Berdasarkan penelusuran, informasi bahwa rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China adalah tidak berdasar. Faktanya, video tersebut tidak mengulas tentang rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China. Video itu membahas tentang hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal Internasional Professor Nidom Foundation atau PNF. Peneliti PNF menginvestigasi empat puluh Virus Covid-19 asal Indonesia, sejumlah negara Asia Tenggara dan Wuhan. Hasilnya, 40 virus yang diteliti memiliki motif Antibody Dependent Enhancement atau ADE dan 57,5 persen mengalami mutasi dari Virus Covid-19 Wuhan. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam artikel yang dimuat oleh Cnnindonesia.com pada 18 September lalu dengan judul "Potensi Bahaya Vaksin Covid-19."

    KATEGORI: HOAKS

    Link Counter:

    https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4417407/cek-fakta-tidak-benar-video-ini-memberitakan-rakyat-indonesia-akan-dibunuh-vaksin-china

    Berita Terkait

    [HOAKS] Spesimen Surat Suara Bakal Calon Gubernur Jawa Timur

    Selengkapnya

    [HOAKS] Video Gas LPG Ukuran 3 Kg yang Berisikan Air

    Selengkapnya

    [HOAKS] Pemerintah Indonesia Setuju Lakukan Normalisasi Hubungan dengan Israel pada April 2024

    Selengkapnya

    [HOAKS] Akun Facebook dan WhatsApp Mengatasnamakan Brigjen Pol Yehu Wangsajaya

    Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA