FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    19 06-2020

    1952

    Lewat GBBI, Pemerintah Genjot Peran UMKM di Masa Pandemi

    Kategori Artikel | Yusuf

    Jakarta, Kominfo – Di masa pandemi Covid-19, Pemerintah telah mendorong pengembangan ekonomi nasional melalui  Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI). Targetya mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan produk UMKM diharapkan bisa bersaing dengan produk dari negara lain.

    Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Kementerian Kominfo berupaya untuk mempercepat akselerasi transformasi digital atau migrasi dari offline ke online bagi para pelaku UMKM. Hal itu kian gencar setelah peresmian Gerakan Bangga Buatan Indonesia oleh Presiden Joko Widodo 14 Mei lalu.

    "Kominfo bergerak di situ untuk melakukan bagaimana memanfaatkan ruang digital, bagaimana memanfaatkan marketplace dan saat ini sudah ada 9,4 juta pelaku UMKM yang Go Online dan menjadi tantangan kita di era di saat Covid-19 ini, di mana digital atau e-commerce itu justru menjadi tulang punggung ekonomi termasuk untuk keperluan UMKM sehingga transformasi digital harus juga diisi dengan migrasinya UMKM offline ke UMKM online," paparnya  dalam Program Acara “Indonesia Bicara” di TVRI, Kamis (19/06/2020).

    Pilihan fokus kepada pelaku UMKM bukan tanpa alasan. Saat ini Gross Domestic Product (GDP) nasional Indonesia ditopang oleh UMKM sebesar 60%. 

    "Jadi, kekuatan ekonomi kita betul-betul bertumpu pada UMKM. Ada 64 juta UMKM di Indonesia dan diantaranya itu ya 9,4 juta itu sudah Go Online.  Ini yang menjadi tantangan bersama bagaimana menjadikan kita berjaya di dalam ruang digital sendiri, khususnya UMKM,” ungkap Menteri Johnny.

    Menurut Menteri Kominfo, sejak tahun 2017, Kementerian Kominfo sudah membangun satu gerakan pendukung UMKM online sejalan dengan gagasan Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia.

    “Waktu itu sebelum Covid-19, sebelum darurat kesehatan, di mana ingin menjadikan Indonesia ini sebagai Digital Energy of Asia yang pada saat itu bersamaan dengan penyelenggaran Asian Games,” jelasnya. 

    Gotong Royong

    Menteri Johnny menyatakan saat ini Pemerintah mendorong kembali pelaku UMKM lewat GBBI. Menurutnya, gerakan itu agak berbeda dengan Gerakan Nasional UMKM Go Online. 

    "Gerakan Nasional UMKM Go Online itu mengajak UMKM untuk bertransformasi dari offline ke online untuk memudahkan mereka bertemu dengan merchant. Lalu, merchant menjual produk-produknya secara online di platform digital," jelasnya. 

    Menteri Kominfo menyatakan, kerja sama dengan platform digital diarahkan untuk mendorong penjualan secara online. “Dulu itu terdapat kerja sama termasuk dengan aplikasi platform digital nasional kita seperti Bukalapak, Tokopedia dan lain sebagainya. Nah, agak berbeda sedikit dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” imbuhnya.

    Sementara, mengenai GBBI dalam pandangan Menteri Johnny lebih pada gerakan di sektor produksi. "Bagaimana kita memproduksi buatan Indonesia yang memenuhi standar kualitas, daya jangkau harga, delivery yang cepat, serta kualitas produk-produknya yang cocok kebutuhan kita untuk dibawa ke marketplace yang memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia sendiri," jelasnya.

    Menteri Kominfo menegaskan bahwa GBBI juga merupakan gerakan gotong-royong yang harus dilakukan agar kebutuhan konsumsi atau demand permintaan di dalam negeri, harus diisi juga dengan supply dari dalam negeri. 

    "Tidak akan diisi oleh supply atau barang-barang UMKM produksi bangsa-bangsa lain. dan itu sangat berbahaya untuk pondasi perekonomian nasional kita yang 60% didukung oleh UMKM,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Menteri Kominfo menyebutkan, pembeda GBBI dengan UMKM Go Online adalah UMKM harus punya produk sendiri. "Bukan sekadar berjualan melalui online tapi harus punya produk sendiri yang kemudian juga mengangkat local content dari masing-masing daerahnya" tuturnya.

    Dengan cara seperti itu, Menteri Johnny mengharapkan GBBI akan dapat mendorong UMKM bersaing dengan produk-produk dari bangsa lain, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi Indonesia dalam negeri sendiri.

    “Setidaknya ini akan mendorong substitusi impor dan yang kedua menghemat devisa kita dan itu digunakan untuk kepentingan perekonomian di dalam negeri kita,” jelasnya.

    Dalam konteks transfomasi digital, Menteri Kominfo menegaskan keduanya, GBBI dan UMKM Go Online  akan terus ditingkatkan. "(Keduanya) juga perlu kita tingkatkan karena dengan demikian UMKM akan mengisi ekonomi digital kita dalam negeri sendiri," ucapnya.

    Pada gilirannya, Menteri Johnny mengharapkan teknologi informasi dapat diisi oleh pelaku UMKM atau produksi-produksi buatan di dalam negeri sendiri. Oleh karena itu, Menteri Kominfo mengajak semua pihak untuk mengambil peran dalam mendorong pemanfaatan teknologi informasi bagi kebangkitan ekonomi nasional.

    “Ini penting sekali untuk kita lakukan diseminasi, mendorong, menyampaikan kepada rakyat untuk berpindah dengan penggelaran teknologi informasi ke seluruh Nusantara. Dan waktunya sekarang, sehingga nanti diharapkan marketplace yang beredar saat ini akan diisi oleh UMKM indonesia,” tutupnya. (hm.ys)

    Berita Terkait

    Menjawab Tantangan Masa Depan Media Penyiaran

    Asia Media Summit 2023 menjadi kesempatan baik untuk merumuskan tantangan media penyiaran, membahasnya bersama-sama, serta bergotong royong Selengkapnya

    Empat Langkah Pemerintah Sukseskan Migrasi ke TV Digital

    Survei internal Kementerian Kominfo mengungkapkan, lebih dari 60 persen masyarakat siap beralih dari TV analog ke digital. Selengkapnya

    Internet, Primadona Kala Pandemi

    Selama masa pandemi terjadi peningkatan pemakaian internet untuk berbagai keperluan hingga mencapai 442 persen. Utamanya, untuk aktivitas be Selengkapnya

    Memantau Mobilitas dan Kualitas Informasi di Tengah Pandemi

    Digital Center dibentuk untuk menangkal pelbagai informasi hoaks yang membingungkan dan menakuti masyarakat menyangkut kasus Covid-19. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA