FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    23 04-2019

    1052

    Cabut Akreditasi PT. PAT, Inilah Penjelasan Bawaslu

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencabut akreditasi pemantau pemilu PT. Prawedanet Aliansi Teknologi (PAT). Pencabutan tersebut dilatari adanya sejumlah pelanggaran. 

    Anggota Bawaslu RI DIvisi Hukum, Edward Siregar mengatakan, Bawaslu sebagai satu-satunya lembaga yang diberikan kewenangan oleh UU Pemilu untuk menyelenggarakan pengawasan pemilu, berhak mencabut akreditasi bagi setiap lembaga/instansi yang melanggar peraturan yang berlaku. 

    “Pada faktanya, PT. Prawedanet Aliansi Teknologi telah melakukan Quick Count (QC) dan mempublikasikan hasil QQ tersebut melalui Bravos Radio dan situs www.jurdil2019.org,” kata Edward di kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (23/04/2019).

    Menurut Edward, PT. Prawedanet Aliansi Teknologi memuat gambar atau simbol pendukung, relawan atau hastag salah satu pasangan Capres-Cawapres mengenai hasil QQ dalam bentuk aplikasi, maupun video tutorial pada aplikasi Jurdil2019. 

    “Dari fakta tersebut, Bawaslu menilai PT. Prawedanet Aliansi Teknologi, telah menyalahgunakan Sertifikat Akreditasi Nomor 063/Bawaslu/4/2019 yang dikeluarkan Bawaslu,” jelas Edward. 

    Edward menjelaskan, sertifikat tersebut hanya dapat digunakan oleh PT. Prawedanet Aliansi Teknologi untuk tujuan pemantauan Pemilu. Bukan mempublikasikan hasil Quick Qount.

    Lanjut Edward, terkait publikasi hasil Quick Count hanya boleh dilakukan oleh lembaga survei yang telah terdaftar di KPU. 

    Edward menjelaskan, pelanggaran yang dilakukan tersebut sebagaimana dimaksud dalam pasal 280 huruf J dan K, pasal 21 huruf a, c dan I, pasal 26 ayat 2 Peraturan Bawaslu Nomor 4 Tahun 2018. 

    “Oleh karenanya, Bawaslu berwenang untuk menjabut akreditasi sebagai pemantau pemilu, dan meminta kepada instansi yang berwenang untuk menutup website jurdil2019.org,” pungkasnya. **

    Berita Terkait

    Presiden Apresiasi Peran GP Ansor Sebarkan Nilai Moderasi Beragama

    Kepala Negara juga menekankan persatuan dan keutuhan bangsa harus ditempatkan di atas segalanya. Selengkapnya

    Lewat Digitalisasi, Pemerintah Perkuat Pengawasan dan Berantas Korupsi

    Menteri Anas menyampaikan bahwa tidak ada cara yang lebih cepat untuk melipatgandakan pencapaian sebuah negara dan mendorong pelayanan masya Selengkapnya

    Wapres Apresiasi Warga Jabar atas Gelaran BUBOS ke-7

    Sikap tolong-menolong dan berbagi untuk kebaikan dari masyarakat Indonesia sebagai cerminan kesalehan dan budaya luhur bangsa yang perlu ter Selengkapnya

    Ideathon Ajak Orang Muda Adu Ide Untuk Pengembangan Layanan Publik

    Tema yang diusung pada kompetisi Ideathon adalah Tons-of-Idea: Orang Muda untuk Pelayanan Publik Prima. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA