Ini 5 Isu Utama di Annual Meetings 2018
Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018 pada 8-14 Oktober mendatang di Bali, akan membahas lima isu utama Indonesia. Lima isu tersebut, p Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Jelang gelaran Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, pada Oktober mendatang, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, persiapannya sudah mencapai 85 persen.
Dengan tingkat persiapan tersebut, Indonesia dinilai sebagai negara yang paling serius dalam sejarah event yang sudah digelar sejak tahun 1946 itu.
“MTS (Meeting Team Secretariat-red) bilang, pemerintahan ini yang paling serius menyiapkan Annual Meetings. Bahkan acara di Bali ini akan menjadi Annual Meetings terbesar sejak 1946. Presiden Bank Dunia juga bilang demikian,” kata Menko Luhut Pandjaitan di Menara Kompas, Selasa (7/8).
Selaku Ketua Panitia Nasional Annual Meetings 2018, Menko Luhut Pandjaitan mengajak semua pihak untuk berbangga dan mengutamakan kepentingan nasional. “Marilah kita utamakan national interest, bukan group interest,” tuturnya.
Hal ini diungkapkan Menko Luhut Pandjaitan, merespon pandangan-pandangan miring yang kerap muncul terkait Annual Meetings ini. Padahal, ditekankan olehnya, gelaran yang akan melibatkan tidak kurang dari 18 ribu partisipan ini memberikan banyak faedah dan manfaat bagi Indonesia.
Sebagai contoh, diungkapkan olehnya, beberapa sarana dan prasarana nasional ditingkatkan kapasitasnya. Runway Bandara Ngurah Rai misalnya, diluaskan sampai 5 hektar. Demikian juga dengan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Barat, banyak perbaikan yang dilakukan di sana.
Berkat Annual Meetings pula patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terkatung-katung selama 25 tahun lebih bisa diselesaikan dan akan diresmikan pada 22 September nanti oleh Presiden Jokowi.
Demikian juga soal sampah di Suwung, Bali dan Labuan Bajo di NTB, 80 persen dari masalah yang menahun ini bisa selesai. Tidak ketinggalan Banyuwangi yang dipersiapkan menjadi salah hub, juga banyak ketiban berkah dari Annual Meetings ini.
“Di tengah ancaman trade war ini kita punya kekuatan di sawit, batubara dan tourism. Tourism ini akan ditriger oleh Annual Meetings nanti. Berbagai destinasi wisata sudah kita siapkan. Infrastrukturnya kita perbaiki. Jadi ini semacam blessing in disguise di tengah trade war,” ucap Menko Luhut Pandjaitan di depan para pimpinan media Grup Kompas.
Bagaimana tidak, belasan ribu partisipan dari seluruh dunia akan hadir di Bali pada 8-14 Oktober nanti. Tidak hanya itu, mereka yang hadir pun merupakan kalangan yang cukup mampu secara finansial.
Ketua Pelaksana Harian Panitia Nasional Annual Meetings 2018 Susiwijono mengungkapkan, untuk jangka pendek saja, Indonesia setidaknya akan menerima pemasukan dari sektor pariwisata hingga 1,1 triliun rupiah selama berlangsungnya acara tersebut.
Ini baru hitungan kasar saja, dan untuk jangka pendek. Belum keuntungan jangka menengah dan jangka panjangnya,” tuturnya.
Berkaca dari hal tersebut tidak heran jika banyak negara berlomba-lomba untuk menjadi tuan rumah gelaran yang dilangsungkan setiap tiga tahun sekali ini. Untuk tahun 2021 nanti, Maroko sudah ditetapkan untuk menjadi tuan rumah berikutnya setelah menyisihkan 21 negara pesaing lainnya.
Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018 pada 8-14 Oktober mendatang di Bali, akan membahas lima isu utama Indonesia. Lima isu tersebut, p Selengkapnya