FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    27 01-2018

    1378

    Mensos Maraton Temui Pengungsi Gempa Banten dan Jawa Barat, Salurkan Bantuan Rp2,5 Miliar

    Kategori Berita Pemerintahan | ivon001
    Mensos Idrus Marham memantau proses tanggap darurat pascagempa di Bogor Jawa Barat, Sabtu (27/01/2018).

    Bogor, Kominfo - Pasca gempa yang terjadi di Provinsi Jawa Barat dan Banten, Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham secara maraton memantau dan memastikan proses tanggap darurat berlangsung dengan baik.

    "Hari ini saya ke Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor untuk bertemu dengan warga terdampak gempa, memastikan mereka telah menerima bantuan dan perlindungan yang layak. Sebelumnya saya sudah ke Kecamatan Panggarang, Kabupaten Lebak, untuk melihat langsung bagaimana proses penanganan terhadap pengungsi," ujar Idrus kepada media setelah bersapa pengungsi di Kecamatan Megamendung, Kab. Lebak, Prov. Banten, Sabtu (27/01/2018).

    Mensos mengatakan penyaluran seluruh bantuan harus merata dan proporsional sesuai kebutuhan di lapangan. Pihaknya juga terus memonitor dan meminta tim untuk menyisir para korban gempa.

    Presiden Joko Widodo, lanjutnya, terus memantau perkembangan penanganan pengungsi dan warga terdampak gempa. Beliau juga berpesan untuk berkomunikasi dengan semua pihak terkait dalam rangka penanganan bencana ini.

    “Bapak Presiden memerintahkan agar semua yang korban gempa mendapatkan perlindungan. Semua anak bangsa yang terkena musibah harus diurus dengan baik,” katanya.

    Total bantuan yang disalurkan untuk gempa di Banten dan Jawa Barat sebesar Rp2,5 Miliar dalam bentuk logistik, santunan untuk ahli waris dua korban meninggal, serta kendaraan siaga bencana berupa mobil tangki air.

     

    Mensos mengatakan sesaat setelah terjadinya gempa pada Selasa  (23/01/2018) lalu, Tim Kementerian Sosial turun ke lapangan dan melakukan pendataan. Ada 3 hal yang dilakukan secara bertahap yakni membangun tenda dan dapur umum untuk pengungsi, memberikan bantuan untuk rumah yang rusak akibat gempa dan menyiapkan jaminan hidup.

    "Bantuan Stimulan Pemulihan Sosial ini diberikan jika semua persyaratan telah terpenuhi dengan dilakukan asesmen dan penilaian langsung di lapangan oleh petugas Pusat dan Dinas Sosial Provinsi/Kabupaten/Kota," paparnya.

    Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,1 SR terjadi pada hari Selasa (23/1) pukul 13.34 WIB. Sebanyak tujuh kabupaten terdampak gempa yakni Provinsi Jawa Barat meliputi Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur. Sementara di Provinsi Banten meliputi Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang.

    Di Lebak, gempa dirasakan warga Kecamatan Bayah, Wanasalam, Cilograng, Panggarangan, Lebak Gedong, Sobang, Cimarga, Sajira, Cihara, Cirinten, Cijaku, Ci Gemblong, Bojong Manik, Muncang, Cibadak, Malingping. Cileles, Cibeber.

    Di Pandeglang, wilayah terdampak gempa adalah Kecamatan Majasari, Cikeusik, Cimanggu, Panimbang, Bojong, Saketi, Sukaresmi, Cibaliung dan Cigeulis.

    Di Serang wilayah terdampak gempa meliputi Kecamatan Mancak, Padarincang, Gunungsari dan Jawilan. Sementara di Bogor wilayah terdampak gempa adalah Kecamatan Megamendung, Pamijahan, Ciawi, Sukajaya, Nanggung dan Caringin.

    Selanjutnya di Kabupaten Cianjur, kerusakan akibat gempa dirasakan warga Desa Tanggeung, Desa Pagermaneuh, dan SMK Tanggeung. Untuk Sukabumi di Pabuaran, Cibitung, Surade, Cidolog, Warung Kiara dan Kabandungan

    Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Ditjen Linjamsos), jumlah korban meninggal sebanyak 2 orang, korban luka-luka sebanyak 16 jiwa, dan 878 jiwa mengungsi. Jumlah pengungsi terbanyak di Kabupaten Lebak sebanyak 460 jiwa, Kabupaten Bogor sebanyak 378 jiwa, dan Sukabumi sebanyak 40 jiwa.

    Guncangan gempa juga menyebabkan 602 rumah rusak berat dan sebanyak 3.284 rumah rusak ringan.

    Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengungkakan pihaknya telah mengintruksikan Dinas Sosial Provinsi Banten dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat serta Taruna Siaga Bencana (TAGANA) melakukan distribusi logistik ke lokasi terdampak. Bantuan logistik diberikan kepada korban yang mengalami kerusakan rumah berat dan saat ini mengungsi di tenda pengungsian, maupun rumah tetangga dan keluarga.

    "Tim dari Direktorat PSKBA juga melakukan pendampingan dan asesmen kebutuhan pengungsian. Selain itu, tim yang turun berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten untuk melakukan verifikasi awal terkait rumah rusak untuk pemberian bantuan pembangunan rumah dan bantuan logistik yang tepat sasaran," papar Dirjen.

     

    Sumber:

    Biro Hubungan Masyarakat

    Kemnterian Sosial RI

    Berita Terkait

    Presiden Dorong Pengusaha Mebel Terbuka dan Berpartner dengan Perusahaan Lain

    Presiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya bahan baku dan sumber daya manusia yang sangat siap. Selengkapnya

    ASEAN-Kanada Sepakati Pembentukan Kemitraan Strategis dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Menlu menuturkan bahwa pertemuan tersebut mengadopsi dokumen “ASEAN-Canada Joint Leaders’ Statement on Strengthening Food Security and N Selengkapnya

    Wapres Ajak Masyarakat Tingkatkan Rasa Syukur dan Bantu Sesama

    Wapres mengajak masyarakat untuk dapat merayakan Iduladha dengan penuh kesederhanaan dan rasa syukur atas nikmat dari Sang Pencipta, serta t Selengkapnya

    Menko Polhukam: Pemilu Jujur Aman dan Damai Wujud Amalan Pancasila

    Jiwa dan semangat Pancasila, harus diaktualisasikan dalam kerangka berpikir, bertindak dan bermasyarakat setiap individu, sehingga akan terw Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA