FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    09 08-2017

    2579

    Presiden Ingatkan Warganet Bijak Gunakan Media Sosial

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum PB Persinas Agus Susarso (kedua kiri), Pimpinan Ponpes Minhajjurrosyidiin KH Kasmudi Asidiqi (kedua kanan) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kiri) usai meresmikan Pasanggiri Nasional dan Kejurnas Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional ASAD 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (8/8). Kejurnas ASAD diikuti 3000 atlet silat remaja dari 34 provinsi. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Dewasa ini, kreativitas dan produktivitas anak bangsa seolah tak henti-hentinya lahir lewat media sosial. Banyak kisah sukses seperti yang berhasil diraih sejumlah pengusaha kecil nasional muncul lewat penggunaan media sosial. Namun di sisi lain, penggunaan yang tidak bertanggung jawab justru menyebabkan kebencian dan fitnah semakin merebak di kalangan masyarakat. Hal itulah yang selalu diingatkan Presiden Joko Widodo dalam sejumlah kesempatan.

    Terkini, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD tahun 2017  di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur, Selasa (08/08/2017). Presiden kembali mengingatkan agar para warganet dapat bijak dalam menggunakan media sosial. “Yang namanya media sosial, terutama remaja-remaja kita, hati-hati kalau membuat status. Apakah bisa menyinggung orang lain, apakah bisa menyebabkan orang lain sakit hati? Apalagi niatnya langsung ingin mencela, mencemooh, atau menjelekkan,” kata Presiden.

    Sebelumnya, Kepala Negara juga pernah meminta para warganet untuk lebih menggaungkan semangat berkompetisi lewat media sosial. Bukan malah terjebak pada hal-hal negatif yang dapat ditimbulkannya, yang kemudian membawa kita pada sikap pesimistis. “Semangat optimisme, semangat untuk membangkitkan, semangat untuk berkompetisi kita ini harus betul-betul ada,” ucap Presiden saat berbuka puasa bersama sejumlah pegiat media sosial pada 22 Juni 2017 lalu.

    Memang, bila melihat beberapa waktu belakangan, media sosial tampak seolah menjadi tempat tumbuh suburnya perilaku negatif yang diyakini Kepala Negara bukan bagian dari budaya bangsa Indonesia. Apalagi bila dalam praktiknya sampai menghasut dan bahkan mencela pihak lain hingga menumbuhkan kebencian di antara sesama. “Ini selalu saya ingatkan, kita ini saudara sebangsa dan se-Tanah Bijak Air. Jangan lupakan itu,” ujarnya.

    Saat memberikan sambutannya ketika membuka kejuaraan nasional tersebut, ada hal yang cukup menggelitik tawa hadirin. Presiden meminta seseorang untuk maju ke hadapannya. Seperti biasa, ia hendak memberikan sebuah kuis kepada hadirin.

    Seorang peserta kejuaraan tampak ragu saat menuju panggung. Peserta yang kemudian diketahui bernama Gladis itu mengaku gugup saat diminta mendekat ke arah Presiden Joko Widodo. “Tidak usah takut, Presidennya tidak diktator kok,” canda Presiden.

    Presiden Joko Widodo kemudian menjelaskan, belakangan di media sosial banyak pihak yang menuding dirinya bertindak otoriter atau bahkan sebagai seorang diktator. “Masa wajah saya seperti ini dibilang diktator,” kata Presiden yang lagi-lagi disambut tawa.

    Sumber

    Berita Terkait

    Presiden Gelar Griya Bersama Para Menteri di Istana Negara

    Acara gelar griya menjadi ajang untuk merenungkan nilai-nilai sosial, kebersamaan, dan harapan bagi bangsa Indonesia. Selengkapnya

    Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo Tunaikan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal

    Pelaksanaan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal dilaksanakan tepat pukul 07.00 WIB. Bertindak sebagai imam dalam pelaksanaan salat H.A. Husni Selengkapnya

    Presiden Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan

    Bantuan yang dikirimkan tersebut, kata Presiden, bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan Selengkapnya

    Presiden Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal Jelang Lebaran

    Presiden menekankan bahwa pada tahun ini diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pemudik dengan total sekitar 190 juta orang atau menin Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA