FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 01-2022

    2028

    Membumikan Presidensi G20 Indonesia dengan G20pedia

    Kategori Artikel | doni003

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) kembali melakukan terobosan menyiarkan informasi hal ihwal G20 kepada publik. Pada Rabu (19/01/2022), Ditjen IKP Kementerian Kominfo resmi meluncurkan G20pedia.

    Peluncuran buku elektronik (e-book) berisi informasi dan tanya-jawab seputar G20 ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Group of Twenty atau G20, khususnya Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

    Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Usman Kansong mengemukakan keberadaan G20pedia diperlukan untuk memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat tentang sejarah terbentuknya G20, termasuk mengapa forum tersebut dinamakan G20, serta kontribusi dan peran aktif Indonesia di dalamnya.

    "Ini penting, karena Indonesia satu-satunya negara berkembang di Asia Tenggara yang masuk dalam G20. Dengan demikian, negara kita memiliki kesempatan strategis untuk ikut menentukan arah desain kebijakan pemulihan ekonomi global, terutama pascapandemi Covid-19," jelas Usman Kansong, Rabu (19/1/2022).

    Tak kalah pentingnya adalah, dari G20pedia publik mengetahui manfaat Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 bagi Indonesia dan juga dunia.

    "Sebagaimana telah disampaikan Presiden Jokowi, G20 diharapkan bukan sekadar event, namun harus berdampak positif terhadap pemulihan sosial-ekonomi nasional dan bahkan global," ujar Dirjen Usman.

    Dengan demikian, G20pedia tersebut juga lebih membumikan istilah-istilah teknis dan teknokratis yang banyak dipergunakan dalam G20 agar lebih dipahami masyarakat. Melalui G20pedia, masyarakat dapat mencari tahu apa yang dimaksud dengan finance track, sherpa track, working groups, dan istilah-istilah lainnya.

    "Ada pendapat umum bahwa G20 itu adalah isu elitis, isu yang tidak terjangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu kita menerbitkan G20pedia dalam bentuk e-book tujuannya adalah untuk membumikan G20. Agar G20 gampang dimengerti dan dipahami oleh masyarakat. Menjadi isu milik kita semua, milik akar rumput, milik masyarakat. Itu tujuan diterbitkannya G20pedia," jelas Dirjen IKP.

    Informasi yang disajikan dalam G20pedia terbagi dalam dua tema besar, yakni Sekilas G20 dan Presidensi G20 Indonesia. Tema Sekilas G20 membahas informasi seputar anggota, peran, agenda, hingga pentingnya keberadaan G20. Sementara itu, pada tema Presidensi G20 Indonesia menekankan pada informasi seputar kiprah Indonesia di G20, isu prioritas yang diusung, hingga manfaat yang didapatkan Indonesia selama menjabat sebagai Presidensi G20.

    Usman Kansong berharap, buku elektronik G20pedia yang juga tersedia dalam edisi bahasa Inggris ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi media massa dan masyarakat dalam mencari informasi tentang seluruh rangkaian kegiatan G20 di bawah Presidensi Indonesia. Sifatnya yang merupakan living document atau dokumen hidup, memungkinkan perubahan isi buku secara terus-menerus sesuai dinamika pelaksanaan agenda Presidensi G20.

    "Informasi di dalam G20pedia ini akan terus di-update sesuai kebutuhan dan perkembangan informasi terkini terkait G20," harap Usman.

    Media massa dan masyarakat dapat mengakses G20pedia setiap saat melalui tautan https://linktr.ee/g20pedia. Pada tautan tersebut, media massa dan masyarakat dapat membaca G20pedia secara online maupun mengunduhnya.

    Selain G20pedia, pada tautan itu juga dapat diakses berbagai informasi seputar G20 pada laman resmi G20 www.g20.org. Dengan begitu, informasi dari G20pedia bisa menjadi semacam buku saku Presidensi G20 Indonesia 2022 bagi media maupun masyarakat.

    Kontribusi Indonesia untuk Pemulihan Global
    Kementerian Kominfo memang ditugaskan sebagai salah satu kementerian/lembaga yang bertanggung jawab pada komunikasi publik Presidensi G20 Indonesia 2022 bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kantor Staf Presiden (KSP).

    Dalam sambutannya yang disiarkan secara virtual pada acara Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (1/12/2021) malam, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan forum G20 merupakan kesempatan bagi Indonesia memberikan kontribusi bagi pemulihan ekonomi global pasca-Covid-19.

    "Kepercayaan ini juga menjadi kesempatan Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia dapat berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi dunia, membangun tata kelola lebih sehat, lebih adil, berkelanjutan, serta berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," tutur Presiden Joko Widodo.

    Di satu sisi, Presiden Jokowi menginginkan agar Presidensi G20 Indonesia tidak sebatas seremonial belaka. "Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata. Indonesia siap berkolaborasi dan menggalang kekuatan sehingga masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama ini. Indonesia juga harus menghasilkan terobosan-terobosan besar dari forum G20," ujar Kepala Negara.

    Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia 2022 mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Dengan tema tersebut, Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk mewujudkan tatanan dunia yang bukan hanya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran, melainkan juga menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.

    Presidensi G20 Indonesia akan fokus untuk membawa tiga isu pembahasan strategis yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum untuk meningkatkan diplomasi ekonomi melalui upaya menciptakan arsitektur ekonomi dan kesehatan global pascakrisis.

    Presidensi G20 Indonesia 2022 ini dinilai akan membawa manfaat yang besar bagi Indonesia. Pada aspek ekonomi, kunjungan delegasi negara G20 akan dapat meningkatkan konsumsi domestik, peningkatan produk domestik bruto (PDB), hingga menyerap tenaga kerja.

    Menurut perhitungan Universitas Indonesia, peningkatan konsumsi domestik diperkirakan bisa mencapai Rp1,7 triliun, penambahan produk PDB hingga Rp7,47 triliun, dan pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor. Estimasi ini jauh lebih tinggi dari ajang Annual Meeting IMF-World di Bali pada 2018.

    Forum G20 ini mempunyai pengaruh besar secara global. Grup 20 gabungan negara maju dan berkembang itu mewakili 60 persen penduduk planet bumi, menghasilkan 85 persen dari produk domestik bruto (GDP) dunia, dan menangani 80 persen dari perdagangan global. Kesepakatan yang diputuskan sedikit banyak mempengaruhi peta perekonomian dunia.

    Sumber: indonesia.go.id

    Berita Terkait

    Hari Penyiaran Nasional ke-91, Penyiaran Indonesia Tumbuh Kuat dengan Harmoni

    Proses penetapan Hari Penyiaran Nasional membutuhkan waktu yang cukup lama hingga ditetap oleh Presiden Joko Widodo pada 2019 lalu. Deklaras Selengkapnya

    10TU Jadi Kunci Percepatan Menuju Indonesia Maju 2045

    10TU adalah teknologi penting yang diharapkan dapat menjadi enabler technology bagi pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup Indon Selengkapnya

    Platform Digital Indonesia Unjuk Kekuatan di DEWG G20

    Kolaborasi ditujukan untuk menyukseskan pembahasan ekonomi digital menuju ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan. Selengkapnya

    Berkembang di Berbagai Sektor, Investasi Teknologi Metaverse di Indonesia Menjanjikan

    Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 atau 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 akan mendorong negara-negara a Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA