FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    16 04-2016

    5119

    Galang Solusi Desa 3T, Kominfo Luncurkan Sayembara SDBT

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meluncurkan Program Sayembar Solusi Desa Broadband Terpadu (SDBT) yang terbuka bagi kaum muda. "Program ini untuk memberikan solusi terpadu bagi masalah desa tertinggal dan menghimpun gagasan-gagasan segar yang datang dari masyarakat sendiri. (Ini) tentang kaum muda,” kata Rudiantara di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (15/04/2016).

    Menteri Kominfo mengatakan Program SDBT merupakan pengembangan dari aplikasi broadband teknologi di kota besar yang diterapkan untuk sekira 500 desa terdepan, tertinggal, dan terluar (3T). “Program itu dirancang secara komprehensif dan terintegrasi satu dengan yang lain atau secara ekosistem pendekatannya,” jelas Rudiantara.

    Rudiantara berharap, program solusi desa tersebut nantinya bukan hanya sekadar sumbangan perangkat saja, atau aplikasi saja, tapi yang lebih penting adalah pendampingan. 

    Menurutnya aspek pendampingan, sering dilupakan. Ia mencontohkan ketika belajar mengikuti proses aplikasi nelayan di Lombok Nusa Tenggara Barat beberapa hari lalu. 

    "Saya bicara dengan salah seorang nelayan. Dan mereka rupanya tidak bisa menggunakan handset. Akhirnya diberikan gratis serta diajari bagaimana menggunakan handset.  Bagaimana melihat aplikasi cuaca, melokalisasi plankton di laut dan bagaimana gunakan aplikasi memantau harga ikan,” jelas Rudiantara seraya menjelaskan untuk program di Lombok diperlukan pendampingan sebanyak enam kali agar nelayan dapat menggunakan aplikasi itu secara optimal.

    Menkominfo juga berharap Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik dapat masuk dalam ekosistem ini. “Apakah bisa masuk seperti kelompokcapir yang bisa memanfaatkan aplikasi desa ini,” tuturnya.

    Rudiantara menilai kelompok pembaca dan pemirsa yang dulu ada dalam konteks lapangan pertanian dapat meningkatkan produktivitas petani. “Seperti yang dilakukan di Kabupaten Brebes yang bisa meng-address dan membawa teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas petani,” jelasnya.

    Masih menyontohkan petani di Brebes, Menteri Rudiantara menyebutkan tahapan dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

    "Ada cara dalam meningkatkan produktivitas pertanian, pertama bagaimana kita meng-address, bagaimana produksi pertanian meningkat. Disini yang bisa menjawab adalah ahli pertanian, karena para petani banyak yang gatek. Meskipun ada HP namun mereka bertanya dilakukan oleh anaknya dengan sms,” paparnya.

    Begitu juga di wilayah perbatasan, lanjut Menteri, yang tidak ada listrik tapi ponsel atau smartphone hanya digunakan untuk memotret saja. “Oleh karena itu, program ini betul-betul berbasis ekosistem menyasar kepada peningkatan produktivitas seperti aplikasi petani untuk meng-address pemasaran atau pendistribusian hasil produksi pertanian,” katanya.

     

    Tantangan Penyelesaian Masalah

    Direktur Telekomunikasi Khusus Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ismail mengatakan melalui SDBT 2016 ini para peminat atau peserta ditantang untuk merumuskan solusinya dalam bentuk video berisi gagasan pemecahan masalah yang ada pada desa-desa tertinggal. 

    “Video berdurasi 3 menit tersebut harus diunggah ke platform youtube. Panitia akan memilih 50 ide terbaik untuk diikutkan dalam babak improvisasi ide,” tambahnya.

    Setelah itu, menurut Ismail akan disaring kembali dan dipilih finalis sebanyak 25 tim untuk mengikuti bootcamp. Pada presentasi final, penyelenggara akan memilih 6 aplikasi dengan solusi yang dianggap terbaik . “Mekanisme selengkapnya bisa dilihat www.solusi.broadband-desa.go.id,” jelasnya.

    Ismail menambahkan, sasaran program ini ditargetkan untuk desa tertinggal yang meliputi desa nelayan, desa pedalaman, dan desa pertanian. Solusi teknologi yang digagas bisa mencakup pemecahan masalah seperti mata pencaharian, akses layanan kesehatan, akses layanan keselamatan, dan akses layanan keamanan. Sedangkan solusi yang diharapkan meliputi kompunen jaringan, perangkat, aplikasi , pendampingan dan implementasi.

    "Program ini dijalankan secara terpadu, mulai dari pengembangan solusi, penerapan hingga pembinaan dan pendampingan yang mengikut sertakan komponen profesional dan masyarakat lokal yang relevan," kata Ismail.(YDR).

    Berita Terkait

    Baksos dan Santunan Anak Yatim, Ketua DWP Kominfo Ingatkan Soal Sedekah

    Ketua Panitia Baksos dan Santunan Anak Yatim DWP Kementerian Kominfo Ilma Nugrahani Ismail menyatakan kegiatan Bakti Sosial Santunan dan Baz Selengkapnya

    Fasilitas Sulih Bahasa Isyarat dari Kominfo Bantu Teman Tuli Ikuti Debat Capres 2024

    Fasilitas itu sangat bermanfaat sekali untuk teman-teman tuli yang menyaksikan Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024. Selengkapnya

    Lantik PNS Formasi PKN STAN, Kominfo Targetkan Jadi Pelopor Birokrasi yang Sehat

    Kepala BKO Setjen Kementerian Kominfo Imam Suwandi mendorong PNS Formasi PKN STAN yang baru dilantik menggali potensi diri dan menjadi pelop Selengkapnya

    Capai 92 Persen, Kominfo Targetkan BBPPT Berkelas Dunia

    Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo Ismail menegaskan pembangunan akan rampung tahun ini dan menargetkan mendapat predikat World Class Testing Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA