Kominfo Uji Coba Penyampaian Informasi Kebencanaan Lewat SMS Blast
Direktorat Pengembangan Pitalebar, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama mi Selengkapnya
Bisnis.com, JAKARTA - Memiliki ponsel pintar (smartphone) pada saat ini menjadi kebutuhan sekaligus gaya hidup. Harga ponsel pintar pun tersedia dari sekitar Rp1 juta hingga di atas Rp4 jutaan.
Namun, keinginan memiliki ponsel pintar dengan merek terkenal bisa menjadi mimpi buruk mana kala yang ponsel yang dibeli nyatanya adalah barang permak alias rekondisi.
Dari sisi tampilan, ponsel rekondisi nampak hampir sama dengan asli, tetapi “jeroan” perangkat pintar itu telah dimodifikasi. Hal itu menyebabkan kinerja ponsel menjadi tidak optimal atau bahkan jauh dari harapan yang diinginkan.
Untuk itu ada baiknya mencermati cara membedakan ponsel rekondisi dan ponsel asli.
Direktur Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Bambang Suseno menjelaskan sepanjang 2014, ponsel pintar yang paling sering direkonsi ialah Blackberry, Samsung, dan Iphone dari Apple.
“Umumnya dari merek-merek terkenal itu, tapi begitu diteliti ternyata palsu,” ujarnya, Senin (19/1).
Bambang menuturkan terdapat dua cara yang mudah untuk mengetahui ponsel itu hasil rekondisi yakni dari sisi harga dan layanan purna jual.
Dari sisi harga, ponsel rekondisi umumnya dipasarkan dengan harga murah. Jika harga yang ditarwarkan sangat jauh dari harga normal, maka dapat dipastikan ponsel itu patut dicurigai.
Dari sisi layanan purna jual, ponsel-ponsel bermerek internasional umumnya memiliki layanan purna jual yang berlaku di mana saja. Namun, jika layanan purna jualnya hanya garansi toko, maka harus diwaspadai.
“Kalau ditawarin harga segitu harus mulai curiga karena mana ada Iphone misalnya harga Rp6 juta ditawarin Rp2 juta. Lalu bilang lagi garansinya toko, lebih baik ditinggal ajah karena itu rekondisi,” imbuhnya.
Sumber : http://gadget.bisnis.com/read/20150120/280/392761/ini-cara-membedakan-smartphone-asli-dan-abal-abal
Direktorat Pengembangan Pitalebar, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama mi Selengkapnya
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengajak seluruh insan pos dan telekomunikasi serta ekosistem komunikasi dan Selengkapnya
Kemenkominfo merancang Yayasan Next Indonesia Unicorn untuk menjembatani para startup potensial guna mendapatkan pendanaan (funding) dari pa Selengkapnya
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengutamakan pembinaan untuk penanganan konten asusila yang ruang lingkupnya masih "abu-abu". Selengkapnya