FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    08 12-2017

    1887

    Di Sini, Para Pejabat Biacara Soal Medsos dan Berita Hoax

    Kategori Sorotan Media | Steffani Dina

    Sukoharjonews.com – Sedikitnya 300 orang pelajar dan mahasiswa mengikuti Dialog Merawat dan Menjaga Kibinekaan di Pendopo Graha Satya Praja (GSP) Sekretarian Daerah (Setda) Sukoharjo, Kamis (7/12). Dalam agenda yang diselenggarakan Kemenkominfo itu membahas gempuran Media Sosial (Medsos) menjadi salah satu gerbang pemecah belah bangsa.

    Dalam kesempatan itu, Bupati Sukoharjo , Wardoyo Wijaya menyampaikan keberadaan medsos mempunyai dampak positif dan negatif. Secara umum kehadiran medsos sangat mempermudah komunikasi. Namun di sisi lain, medsos juga digunakan untuk menyebarkan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoax.

    “Berita-berita yang tidak benar kalau terus menerus dilempar melalui medsos akan membentuk opini publik yang negatif. Bisa menimbulkan persoalan yang dapat memecah belah kebhinekaan,” tutur Wardoyo. “Karena itu, kalau mendapat berita yang belum tentu benar tidak perlu ikut nge-share,” imbuh Bakal Calon Gubernur Jateng itu.

    Sementera itu, Staf Ahli Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Hendrasmo menambahkan, kebhinekaan terancam pesatnya medsos yang menebar berita hoax. Namun, kata dia, pada dasarnya medsos dapat dimanfaatkan untuk merawat dan menjaga kebhinekaan jika digunakan dengan bijak. “Ciri-ciri berita hoax itu, ceritanya membuat gelisah, menimbulkan benci pesannya menghasut dan mengadu domba,” jelasnya.

    Narasumber pertama itu menjelaskan, upaya menciptakan konten positif untuk melawan konten negatif dan hoaks. Salah satu caranya dengan melaksanakan tidak membuat atau turut menyebarkan  berita hoax. Sejauh ini pihaknya telah memblokir situs atau website yang berisi konten pornografi dan terorisme.

    Menurutnya tidak sedikit website yang memuat materi cara membuat bom dan atau merekrut teroris. “Apabila menemukan situs dengan konten isi yang tidak pantas atau berpotensi memecah belah bangsa bisa langsung lapor. Laporkan ke aduankonten@mail.kominfo.go.id, agar segera mendapat tindak lanjut,” tambahnya.

    Sementara itu, pemateri kedua, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Bambang “Patjul” Wuryanto menyampaikan, saat ini merupakan jaman teknologi informasi. Bahkan, banyak perusahaan yang runtuh karena perkembangan teknologi. Seperti taksi konvensional yang tergerus taksi online, termasuk Matahari Mal yang bangkrut karena online shop.

    “Kita ada di zaman teknologi informasi. Jika tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi kita akan ketinggalan. Karena itu kita harus melek tentang teknologi informasi,” katanya.

    Bambang Patjul juga menekankan, kemajuan teknologi informasi juga menimbulkan masalah baru. Mengingat, tidak sedikit oknum memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menghancurkan kebhinekaan. Mereka menebar konten atau isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) dan cenderung mengadu domba.

    “Orang-orang yang menyebar berita hoax seperti itulah yang dapat memecah belah kebinekaan. Kita harus waspada,” tandasnya. “Sejak awal Bung Karno sudah tau (akan ada upaya memecah belah bangsa dengan isu sara). Tapi perbedaan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan itu tidak akan jadi masalah jika jika yang menjadi pegangan, Kita adalah Bangsa Indonesia. Bung Karno selalu menekankan persatuan bangsa dan kesatuan bangsa,”. (sofarudin)

    Sumber: https://sukoharjonews.com/pendidikan/di-sini-para-pejabat-biacara-soal-medsos-dan-berita-hoax/

    Berita Terkait

    Kini Warga Teluk Wondanama Bisa Menikmati Akses Internet

    REPUBLIKA.CO.ID, TELUK WONDANAMA— Tidak cuma terhubung jaringan telepon seluler, masyarakat di kampung daerah pedalaman, pesisir juga bebe Selengkapnya

    Kominfo Ajak Manfaatkan Medsos Untuk Bela Negara

    Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak warga yang tinggal di perbatasan, termasuk Kota Batam Kepulauan Riau, memanfaatkan media sos Selengkapnya

    Turunkan Stunting Lewat Sosialisasi Generasi Bersih dan Sehat

    Untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Informasi dan Komunikas Selengkapnya

    JK Tekankan Pentingnya Startup yang Bernilai Jual

    Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan para generasi muda mulai memikirkan startup yang bernilai jual. Menurut JK, tak cukup startup hanya me Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA