FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    14 06-2017

    5076

    Empat Inisiatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia Raih Penghargaan PBB

    SIARAN PERS NO. 70/HM/KOMINFO/06/2017
    Kategori Siaran Pers

    SIARAN PERS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
    NO. 70/HM/KOMINFO/06/2017
    Tentang
    Empat Inisiatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia Raih Penghargaan PBB

     

    Empat inisiatif Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) Indonesia berhasil meraih penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS) Prize 2017 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) – International Telecommunication Union (ITU) yang dianugerahkan pada pertemuan WSIS Forum 2017 di Markas Besar ITU di Jenewa, Swiss, pada tanggal 12-16 Juni 2017.

    WSIS Prize memberikan penghargaan bagi inisiatif TIK dalam mendukung akselerasi pembangunan dan kemajuan sosial-ekonomi, khususnya perwujudan Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDG’s).

    Inisiatif Internet Sehat dari civil society Indonesia, ICT Watch Indonesia, ditetapkan menjadi pemenang utama (winner) WSIS Prize pada kategori Ethical Dimensions of the Information Society. Selain itu, terdapat tiga inisiatif Indonesia yang menjadi runner-up (champion), yaitu Backpack Radio Station yang digagas oleh Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) pada kategori e-Environment dan dua inisiatif lain yang pada kategori e-Agriculture yaitu  LISA – Layanan Informasi Desa (LISA) yang digagas 8Villages Indonesia dan iGrow My Own Food dari iGrow Resource Indonesia.

    Pada kesempatan tersebut, Donny B.U. (ICT Watch), Iman Abdurrahman (JRKI), Sanny Gaddafi (8Villages Indonesia), dan Muhaimin Iqbal (iGrow Resource Indonesia) hadir langsung di Jenewa, dengan didampingi oleh Hasan Kleib, Duta Besar Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa, dan Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), untuk menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal International Telecommunications Union (ITU), Houlin Zhao.

    Penghargaan tersebut diserahkan pula kepada total 90 pemenang (18 juara pertama / winner dan 72 runner up WSIS Prize 2017 yang berkompetisi pada 18 kategori yang berbeda.

    Penentuan pemenang WSIS Prize dilakukan melalui 5 (lima) tahapan yaitu: pendaftaran, penentuan nominator, pemungutan suara secara global, hingga penentuan pemenang oleh para pakar di ITU. Adapun hal mendasar yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pemenang WSIS 2017 adalah pada relevansi program usulan dengan WSIS Action Lines yang tercantum dalam dokumen Geneva Plan of Action, dampak positif terhadap masyarakat, serta keterkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

    Semuel Abrijani Pangerapan, yang juga merupakan Ketua Delegasi RI pada WSIS Forum 2017 menyampaikan bahwa pencapaian karya atau inisiatif Indonesia pada anugerah WSIS 2017 PBB, menguatkan pesan bahwa Indonesia adalah barometer penting pencapaian dan pengembangan TIK sebagai pilar pembangunan dunia. Selain itu, masuknya dua nominator dari Indonesia di kategori e-Agriculture juga menegaskan profil Indonesia sebagai negara berkembang yang mampu bersaing serta memberikan inspirasi bagi negara lain memperkuat sektor pertanian sebagai salah satu penggerak ekonomi kerakyatan.

    Profil Inisiatif Pemenang WSIS Prize 2017 dari Indonesia :

    Program Internet Sehat (internetsehat.id) merupakan program kampanye edukasi yang diinisasi sejak 2002 dan mendapatkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan majemuk (multistakeholder) Internet di Indonesia. bertujuan untuk mendorong pengguna Internet di Indonesia untuk memanfaatkan Internet secara aman dan bijak.

    Sekilas tentang Backpack Radio Station (jrki.or.id) adalah teknologi stasiun radio mini yang dapat dibawa dalam backpack (ransel) yang tahan air dan api, serta dilengkapi dengan batere tahan lama dan panel surya, guna melayani informasi di daerah-daerah yang terisolir akses informasinya.

    LISA (8villages.com) adalah aplikasi edukasi dan komunikasi untuk pemberdayaan komunitas rural, termasuk bagi petani dan pengusaha mikro, dengan saling menghubungkan komunitas rural pada berbagai lokasi di Indonesia.

    iGrow (igrow.asia) adalah aplikasi yang memungkinkan adanya interaksi antara pemilik lahan pertanian, petani, investor dan pembeli hasil pertanian guna mendukung ekosistem rantai pasokan pertanian dan investasi permodalan terkait.

     

    Jenewa, 13 Juni 2017

     

    Biro Hubungan Masyarakat

     

    Kementerian Kominfo

     

    Berita Terkait

    Siaran Pers No. 238/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Jadi Tuan Rumah, Menteri Budi Arie: Komitmen Indonesia Perkuat Kolaborasi Kelola Isu Air

    Terpilihnya Indonesia merupakan suatu bentuk kepercayaan dari masyarakat internasional atas kepemimpinan dan juga komitmen Indonesia dalam i Selengkapnya

    Siaran Pers No. 237/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital

    Wamenkominfo menekankan arti penting peningkatan perlindungan merek terhadap produk yang dihasilkan dan perlindungan paten terhadap inovasi Selengkapnya

    Siaran Pers No. 236/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Menkominfo Tantang Media Adopsi Perkembangan Teknologi

    Menkominfo menyatakan perkembangan dunia digital telah mendorong media berinovasi dan menghadirkan cara-cara baru dalam menyajikan berita. Selengkapnya

    Siaran Pers No. 235/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Wamenkominfo: Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025

    Kehadiran ekonomi digital menciptakan berbagai peluang pekerjaan baru yang diperkirakan mencapai 3,7 juta pekerjaan tambahan pada Tahun 202 Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA