Wapres: Kebebasan Pers Harus Bertanggung Jawab
Jakarta,Kominfo- Penujukan Indonesia sebagai tuan rumah peringatan Hari Kebebasan Pers Dunia (World Press Freedom Day) 2017 diyakini Wakil Presiden Jusuf Kalla mampu memperkuat posisi Indonesia dalam menjaga kebebasan pers yang baik dan bertanggung jawab.
"Setelah reformasi ada tiga hal yang berubah yaitu demokrasi, otonomi dan kebebasan pers. Indonesia mampu menyatukan kebebasan pers, demokrasi dan otonomi secara bersamaan." jelas Wapres Jusuf Kalla pada peringatan Hari Kebebasan Pers Dunia (World Press Freedom Day) 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu (3/5/2017).
Jusuf Kalla berharap kebebasan pers ini dapat dilakukan secara bertanggung jawab. "Di atas kebebasan pers, ada hal yang harus dipertimbangkan yaitu keadilan dan kedamaian." harapnya.
Selain memberi andil bagi kemajuan negara, media diyakini Jusuf Kalla juga memberikan pengaruh terhadap sektor ekonomi, politik dan pembangunan yang berkelanjutan.
Penetapan Hari Kebebasan Pers Dunia (World Press Freedom Day) yang diperingati setiap tanggal 3 Mei ini merupakan rekomendasi Konferensi Umum UNESCO sesi ke-26 pada tahun 1991.
Tahun ini World Press Freedom Day 2017 diselenggarakan di Indonesia, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan Pers dan Media bersama Pemerintah. Tema World Press Freedom Day 2017 kali ini adalah “Critical Minds for Critical Times: Media's role in advancing peaceful, just and inclusive societies”. Tema ini diambil untuk mendorong jurnalisme yang berkualitas agar media dapat kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). (VE)
Perpres “Publisher Rights” justru akan menguntungkan semua pihak, baik media besar maupun media kecil. Selengkapnya
Dirjen Usman Kansong menegaskan bahwa tantangan teknologi, bisnis media dan jurnalisme harus dilewati dalam bingkai kemandirian dan kebebasa Selengkapnya
Beredar pesan dalam platform media sosial yang diklaim sebagai informasi terbaru dari Kerajaan Arab Saudi. Konon, pesan itu merujuk pada pe Selengkapnya
Penggunaan frekuensi kebencanaan menjadi kunci dalam penanggulangan kejadian bencana. Melalui frekuensi radio yang terjaga mala pelaksanaan Selengkapnya