Mahasiswa Dua PT Kunjungi Kominfo

Jakarta, Kominfo – Sebanyak 86 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan IAIN Surakarta berkunjung ke Kementerian Komunikasi dan Informatika. Rombongan mahasiswa peserta company visit Program Studi Ilmu Komunikasi itu diterima oleh Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Henry Subiakto di Ruang Laksda TNI Boedihardjo, Kantor Pusat Kementerian Kominfo Jakarta, Rabu (05/04/2017).

Staf Ahli Menteri Henry Subiakto menjelaskan tentang dinamika pemanfaatan teknologi komunikasi dan peran Kementerian Kominfo dalam penyusunan regulasi. Menurutnya manusia dan teknologi tidak dapat dipisahkan. "Terutama kalangan remaja, dimana saat ini remaja sangat akrab dengan teknologi. Komunikasi mempengaruhi satu dengan yang lainnya, komunikasi berpengaruh pada teknologi, dan manusia terpengaruh oleh teknologi. Soal teknologi kami kalah. Tetapi pada kenyataannya kami yang tua-tua ini menjadi penentu masa depan anda, salah staunya membuat kurikulum yang baku, regulasi yang baku, padahal masa depan anda yang punya," paparnya.

Henry menjelaskan beberapa kebijakan Kementeria Kominfo terhadap penutupan situs dan penyebaran hoax. Berkaitan dengan pemblokiran situs Islam ia menegaskan bahwa pemerintah bukan anti Islam. "Situs Islam yang kita blokir itu bukan berarti anti Islam atau anti pemerintah. Namun lebih karena pertimbangan banyak isi situs yang mengatasnamakan Islam itu berisi fitnah. Jika terus dibiarkan dan disebarkan ke masyarakat, maka yang menyebarkan dikenakan Pasal 40 (2a) UU No19 Tahun 2016 tentang ITE, karena melanggar hukum," tegasnya.

Soal hoax, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum itu menyatakan banyak isinya yang akan membuat dampak negatif jika terus dibiarkan tersebar. "Biasanya hoax berisi ajakan, atau berita yang membuat anda miris, bikin anda marah bahkan membuat anda takut dunia hancur dan menganjurkan untuk disebarkan agar menjadi viral,” tutur Henry memerinci beberapa karakteristik hoax.

Selanjutnya Henry Subiakto menjelaskan Program Anti Hoax yang dibuat oleh Kominfo untuk mencegah penyebaran berita. "Agar mahasiswa dan masyarakat dapat memanfaatkan media sosial dan internet dengan baik, Kominfo punya program yang namanya anti hoax. Ini saya sampaikan supaya anda dapat memanfaatkan media sosial dan internet dengan baik. Karena kalau anda memanfaatkan internet dengan baik akan sangat berguna," jelasnya.

Selain Program Anti Hoax, Kementerian Kominfo juga tengah menjalankan berbagai program penting. Sala satunya Program 1000 Startup Digital yang diarahkan untuk mengumpulkan solusi penyelesaian masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. "Sekarang Kominfo memiliki Program 1000 Startup. Itu untuk menggerakkan anda agar mampu menciptakan startup. Semakin banyak masalah, semakin besar opportunity bagi anda mengembangkan bisnis di dunia internet. Contohnya GoJek, dimana GoJek bisa menghubungkan antara perusahaan dengan customer dalam penyediaan jasa transportasi," papar Henry Subiakto.

Dosen pendamping Ahmad Hidayat, menyatakan kunjungan ini merupakan bagian dari Program untuk mengenalkan mahasiswa terhadap kondisi praktis dunia komunikasi. "Mahasiswa yang kami ajak ke sini mengambil konsentrasi PR, Broadcast atau Media. Dengan harapan mendapatkan konfirmasi atau gambaran terkait aspek-aspek yang bersifat praktis mengenai dunia kerja. Karena mahasiswa kami sebentar lagi hendak melaksanakan KKL/Magang," paparnya.(Biro Humas/Sina)