FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    22 02-2017

    3352

    Dari Bandung Untuk Harmoni Kehidupan AntarBangsa

    Kategori Berita Kominfo | daon001

    Bandung, Kominfo- Ketua KPI Yuliandre Darwis selaku Presiden OIC-Broadcasting Regulatory and Authorities Forum (IBRAF) mengatakan rangkaian kegiatan dalam pertemuan tahunan yang berlangsung di Bandung Jawa Barat itu ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa penyiaran memiliki peran menghadirkan harmoni dalam kehidupan antarbangsa. “Melalui medium frekuensi, orang-orang saling terhubung untuk saling memahami dan saling mengerti sebagai sesama warga dunia yang menginginkan kedamaian," katanya dalam pembukaan IBRAF 2017 di Bandung, Rabu (22/02/2017).

    Menurut Ketua KPI, masyarakat global kini sedang mengalami kerisauan luar biasa akibat pengaruh informasi yang hadir dari media. Media yang sejatinya bisa menjadi alat pemersatu untuk menjalin kedamaian dan keharmonisan harus bisa satu misi dalam kegiatan ini.  "Isu-isu media massa di dunia coba mengkaji keadaan dunia yang dipengaruhi arus informasi yang cepat dan massif," katanya dalam Sambutan di Acara Pertemuan Tahunan Regulator Penyiaran Negara-Negara Organisasi Konferensi Islam  (IBRAF).

    Pertemuan kali ini membawa tema 'Media for World Harmony' karena IBRAF digelar untuk membangun kerjasama antar sesama regulator penyiaran dunia untuk mencapai pemahaman bersama terkait penyiaran. "Media merupakan cermin dari berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia sehingga memiliki tanggung jawab dalam menciptakan keselarasan dan harmoni di tengah masyarakat dunia," ujarnya

    Menurut Yuliandre, masalah digitalisasi dan konvergensi media menjadi salah satu topik penting yang dibahas pada pertemuan tahunan ini. “Belum semua negara memberikan kewenangan pada regulator penyiaran untuk ikut mengatur media-media baru (new media). Hal ini sangat menarik jika masing masing negara mendapat sharing pengalaman dari negara lain tentang pengaturan media baru dalam konvergensi media," tambahnya.

    Oleh karena itu, dalam pertemuan tahunan ini dibahas pula tentang kontribusi yang dapat diberikan oleh regulator penyiaran dari negara OKI (Organisasi Konferensi Islam) guna menata penyiaran agar lebih baik. “Kami juga akan bertukar informasi tentang trend dunia penyiaran dan lubang-lubang regulasi yang muncul serta cara mengantisipasinya,” ujar Ketua KPI Yuliandre.

    Diakhir sambutan, Yuliandre mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung yang mendukung kegiatan ini. "Dengan harapan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri IBRAF dapat memberikan kontribusi untuk mencari pemahaman bersama dengan negara-negara anggota lainnya mengenai isu media dan dunia penyiaran terkini, sebagai dasar merancang solusi dan jalan implementasinya," pungkas Yuliandre. (ddh)

    Berita Terkait

    Awas Hoaks! Banjir Bandang Bikin Pemukiman Warga Tangerang Jebol

    Faktanya dalam video tersebut narator hanya membaca ulang artikel milik antaranews.com berjudul “543 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di T Selengkapnya

    Kelangsungan Hidup Pasien Covid di Atas 99%, Awas Hoaks!

    Tidak ada angka yang tepat untuk mewakili tingkat kelangsungan hidup karena tidak melibatkan perhitungan usia yang mempengaruhi risiko kemat Selengkapnya

    PeduliLindungi Raih Penghargaan, Menkominfo: Ini Karya Anak Bangsa

    Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan kebanggaan dan apresiasi atas penghargaan untuk aplikasi karya anak bangsa i Selengkapnya

    Vaksin Covid-19 Kandung Parasit Hidup? Awas Disinformasi!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta vaksin Covid-19 diproduksi di lingkungan yang steril dan ti Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA