FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    22 02-2017

    2110

    Pita 2,1 GHz dan 2,3 GHz Siap Dilelang, Ini Tujuannya

    Kategori Sorotan Media | rosidah

    Jakarta - Proses tender untuk blok kosong di pita frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz bertujuan mengatasi permasalah kapasitas yang dialami operator seluler. Hal ini dilakukan terutama area kota-kota besar yang telah mengalami status congest (padat).

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebutkan, kota-kota besar di Indonesia telah mendorong operator untuk menyediakan kapasitas yang lebih besar dari sebelumnya. 

    "Intinya ini betul-betul isu kapasitas, bukan coverage," ujar Rudiantara di acara diskusi telekomunikasi 2017 yang digelar oleh Telco Editor Forum di Balai Kartini, Jakarta, Senin, (20/2/2017).

    Dikatakan Rudiantara, blok kosong di dua spektrum tersebut ditujukan pada operator seluler yang kondisinya 'haus' kapasitas, bukan ingin memperluas coverage.

    "Peminatnya saya batasi, kembali ke permasalahan tadi, saat ini permasalahannya di 2,1 GHz dan 2,3 GHz itu teknis untuk masalah kapasitas, hanya dialokasikan yang bermasalah kapasitasnya, ini bukan untuk solusi coverage," tuturnya.

    Dikatakan pria yang disapa Chief RA ini, tender spektrum 2,1 GHz dan 2,3 GHz akan dilakukan bersamaan. Sebelumnya, akan dibentuk dahulu aturannya berupa Peraturan Menteri (Permen) soal tender yang diharapkan rampung pada Maret. Setelah itu, baru dilakukan tender dalam skema lelang.

    Selanjutnya, pada pertengahan 2017, bisa diketahui pemenang dari blok kosong, baik di 2,1 GHz dan 2,3 GHz. Sekedar informasi, di 2,1 GHz ada dua blok tanpa penghuni, yaitu di blok 11 dan 12 yang masing-masing selebar 5 MHz. Sedangkan untuk 2,3 GHz dari total 30 MHz yang kosong, yang dilelang hanya 15 MHz.

    Tahap berikutnya, setelah ditemukan pemenang tender dari blok kosong, maka dilakukanlah refarming (penataan ulang). Rudiantara mengatakan, proses refarming akan jauh lebih cepat dari sebelumnya.

    "Dilakukan refarming ini butuh waktu, tapi tidak selama refarming di 1800 MHz, karena kita sudah pengalaman," tutupnya.

    Sumber: https://inet.detik.com/telecommunication/d-3427445/pita-21-ghz-dan-23-ghz-siap-dilelang-ini-tujuannya

    Berita Terkait

    Pemerintah Kenalkan Aplikasi Petani Go Online, Ini Manfaatnya

    Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) berupaya mempercepat adopsi teknologi Selengkapnya

    Piala Presiden Esports 2019 Siap Digelar

    Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya menggelar turnamen esports (electronic sports) bertajuk Piala Presiden Esports 2019 melalui Badan Selengkapnya

    Rudiantara: Startup di Bidang Gaya Hidup Berpeluang Jadi Unicorn

    Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menyampaikan, startup di bidang gaya hidup seperti Tiket.com berpeluang Selengkapnya

    First Media dan Bolt Harus Ikut Lelang Ulang

    Perusahaan penyelenggara broadband wireless access di bawah naungan Lippo Group, First Media dan PT Internux (Bolt), harus mengikuti lelang Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA