FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    17 02-2017

    8291

    APBN Terbatas, Kembangkan Terobosan Biayai Proyek Infrastruktur

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo menghargai dijalankannya terobosan-terobosan dalam mekanisme pembiayaan untuk proyek infrastruktur, seperti Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah atau PINA yang melengkapi skema pembiayaan infrastruktur kita selain skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau PPP.

    “Saya menyambut baik financial closing Waskita Tol Road sebagai proyek PINA pertama ini. Saya berharap ini menjadi awal yang baik, yaitu dipercepatnya pembiayaan investasi di tol, Waskita Tol Road senilai Rp70 triliun,” kata Presiden dalam sambutannya Acara Financial Closing Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/02/2017) siang.

    Diakui Presiden, kalau kita tergantung hanya kepada APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), enggak mungkin pembangunan akan bisa cepat, karena keterbatasan APBN kita. Oleh sebab itu, scheme-scheme khusus, PPP (Public Private Partnership), reksadana terbatas itu, menurut Presiden perlu terus dilakukan.

    Ia menunjuk contoh, Taspen yang dulu tidak pernah ikut-ikutan di dalam pembangunan infrastruktur, sekarang mulai ikut. Sehingga bisa mendukung PT SMI  bersama-sama untuk memperkuat equity yang ada.

    “Saya kira kalau cara-cara seperti ini dilakukan, akan banyak sekali infrastruktur  yang dulunya hanya tergantung kepada APBN, sekarang tidak. Bisa investasi murni, bisa PPP atau KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha), dan bisa dengan scheme-scheme yang lain,” tutur Presiden.

    Presiden Jokowi mengaku telah menyampaikan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), agar proyek infrastruktur yang sudah dikerjakan oleh BUMN yang sudah jadi, selesai dari dari greenfield menjadi brownfield ,bisa juga langsung dilepas lagi dengan sekuritisasi. Sehingga bisa dapat duit lagi.

    “Dipakai apa? Bangun lagi di tempat yang lain. Jangan kalau sudah jadi, dinikmati, dapat mingguan, bulanan, bukan itu tugasnya. Tugasnya itu membangun infrastruktur sebanyak-banyaknya di seluruh tanah air,” tegas Presiden seraya menambahkan, bahwa pola tersebut  sudah dikerjakan oleh Waskita Karya, lewat anak perusahaan dan BUMN-BUMN yang lain.

    Presiden berharap model pembiayaan seperti ini ke depannya diperluas implementasinya. Tidak hanya untuk jalan tol, tapi ke berbagai sektor yang lainnya, baik pelabuhan, baik bandara, baik energi, untuk pembangkit listrik, untuk kilang minyak dan yang  lain-lainnya.

    “Saya lihat, sekarang kaya di Umbulan (Pasuruan, Jatim, red), sekarang sudah enggak tahu sudah berapa tahun berhenti, sekarang sudah bisa jalan dengan model PPP. Saya kira hal-hal seperti ini yang harus dicarikan jalan-jalan terobosan di luar pakem-pakem yang rutinitas sering kita jalani, sering kita nikmati. Sekali lagi, kita harus keluar dari zona nyaman itu,” tutur Presiden.

    Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar setiap kementerian dan lembaga terkait supaya terus bersinergi dalam memanfaatkan skema-skema pendanaan. “Scheme-scheme PINA dan KPBU ini akan saya ikuti terus, akan saya pantau terus, akan saya evaluasi terus. Apa hambatannya, apa tidak baiknya, sehingga akan terus kita perbaiki,” pungkas Presiden.

    Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.  Sumber

    Keterangan Foto: Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kiri) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menghadiri 'financial close' untuk pembiayaan proyek investasi non anggaran pemerintah (PINA) di Istana Negara Jakarta, Jumat (17/2). Financial Close yang digelar Kementerian/ Bappenas merupakan komitmen pemerintah mendiversifikasi pembiayaan dan mengurangi ketergantungan belanja APBN dan memperbesar peranan swasta, selain itu juga memanfaatkan sumber pembiayaan jangka panjang dari dana pensiun dan perusahaan pembiayaan infrastruktur. ANTARA

    Berita Terkait

    Presiden Berbuka Puasa Bersama dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju

    Ini merupakan buka puasa bersama yang digelar kembali di Istana setelah terakhir digelar pada tahun 2019 lalu. Selengkapnya

    Upaya Pemerintah Kembangkan Parekraf Berkelanjutan di IKN

    Menparekraf menjelaskan berbagai upaya dilakukan dalam mendukung pengembangan parekraf berkelanjutan. Selengkapnya

    Wapres Bahas Peningkatan Kerja Sama dengan Menteri Energi dan Infrastruktur PEA

    Wapres mengharapkan bahwa kerja sama ini tidak hanya terbatas pada lingkup universitas, tetapi juga merambah kalangan pesantren. Sehingga, p Selengkapnya

    Terima Dubes RI Untuk Bulgaria, Wapres Minta Ada Terobosan Daerah Perdagangan Baru

    Saat ini Indonesia harus melebarkan sayap kerja sama baru dengan berbagai negara untuk membangun Hub Perdagangan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA