Kominfo Tingkatkan Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks Pemilu 2024
Lewat literasi digital, semua elemen bangsa memiliki wawasan digital yang mumpuni dan mampu menangkal konten hoaks. Selengkapnya
Bandung, Kominfo - Setiap warga negara Indonesia, termasuk penyandang tunanetra memiliki hak yang sama. Salah satunya hak untuk berekspresi, berkomunikasi, dan memperoleh informasi. Hal itu sesuai amanat Pasal 24 Huruf B UU No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menjamin hak berekspresi, berkomunikasi, dan memperoleh informasi bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi melalui media yang mudah diakses.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan saat ini Indonesia memasuki era digital. Dan kita harus mengikuti era tersebut karna kalo tidak Indonesia akan tertinggal, sedangkan dari sisi infrastruktur memang Indonesia saat ini masih urutan ke4 di antara negara ASEAN, tapi insyaallah kita akan lanjut membangun," kataya dalam Peresmian Pustaka Mitra dan Buku E-Pub untuk Tunanetra di Bandung, Kamis (26/01/2017).
Rudiantara menegaskan bahwa saat ini dimanapun setiap orang berada bisa menikmati internet berkecepatan tinggi. “Tahun 2019 kita akan menjadi negara kedua di ASEAN. Kalau dibanding Singapura tentunya sebagai negara secara geografis Singapura tantangannya tidak seberat Indonesia. Jadi paling lama 2019, seluruh ibukota kabupaten yang ada di Indonesia harus sudah memiliki akses pita lebar internet berkecepatan tinggi," tandasnya.
Menkominfo memberikan dorongan agar penyandang disabilitas dapat belajar homescholing. ”Insyaallah nanti teman-teman yang tuna netra bisa ikut dan pasti diikutkan jadi peserta homeschooling. Jadi yang tuna netra bisa mengikuti ini bahkan saya yakin pasti punya kelebihan barangkali dalam konteks logis pemikiran yang cepat,” paparnya.
Diakhir sambutan, Menkominfo mengucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke-51 kepada Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni). Rudiantara juga mengucapkan terimakasih telah membantu kaum tunanetra di Indonesia. "Semoga pengurus dan pembina mendapat barokah," ucapnya.
Dalam acara itu secara khusus diluncurkan perpustakaan buku elektronik atau e-Pub. Melalui e-Pub para disabilitas tunanetra akan mudah untuk mencari buku dan secara bertahap diharapkan dapat menjadi pengguna perpustakaan online tersebut. Kehadiran e-Pub dapat memiliki pilihan baru dalam membaca buku, sehingga mempermudah memperoleh bahan bacaan dan referensi yang dibutuhkan. (sonz-ddh)
Lewat literasi digital, semua elemen bangsa memiliki wawasan digital yang mumpuni dan mampu menangkal konten hoaks. Selengkapnya
Teknologi 5G memiliki keunggulan dalam mendukung pengembangan kota cerdas. Selengkapnya
Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam b Selengkapnya
Kegiatan itu berlangsung selama dua hari pada tanggal 2 s.d. 3 Maret 2023 yang menghadirkan salah satu pembicara dari Universitas Cambridge, Selengkapnya