FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    19 12-2016

    3429

    Rupiah Tak Akan Diganti dan Tak Tergantikan

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mencintai Rupiah dengan cara yang nyata. Demikian disampaikan Presiden saat meresmikan pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah tahun emisi 2016, di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (19/12/2016).

    Dengan mencintai dan bertransaksi menggunakan Rupiah, maka itu berarti bahwa tiap masyarakat juga mencintai kedaulatan dan kemandirian bangsa Indonesia. Mencintai dan bertransaksi menggunakan Rupiah juga berarti mencintai budaya dan karakteristik bangsa Indonesia itu sendiri.

    "Setiap lembar Rupiah adalah bukti kemandirian Indonesia, kemandirian ekonomi kita di tengah ekonomi dunia. Dan di dalam setiap lembar Rupiah kita tampilkan gambar pahlawan nasional, tari nusantara, dan pemandangan alam Indonesia sebagai wujud kecintaan budaya dan karakteristik bangsa Indonesia," terang Presiden dalam sambutannya.

    Presiden melanjutkan, banyak cara bagi masyarakat untuk mencintai Rupiah. Selalu menggunakan Rupiah tiap kali bertransaksi di dalam negeri dan dalam menyimpan tabungan merupakan salah satu dari sekian banyak cara yang dapat dilakukan. Selain itu, Presiden juga menekankan betapa pentingnya tiap masyarakat untuk ikut menjaga wibawa Rupiah.

    "Penting saya sampaikan bahwa kalau kita cinta Rupiah, maka kita tidak membuat dan menyebar gosip-gosip aneh dan kabar bohong tentang Rupiah. Karena menghina Rupiah sama saja dengan menghina Indonesia. Ingat bahwa Rupiah tidak akan diganti dan tidak akan tergantikan," tegasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Presiden menginstruksikan kepada jajarannya agar terus bersemangat dalam memerangi pemalsuan Rupiah. Ia pun meminta agar teknologi pengaman dalam Rupiah semakin ditingkatkan.

    "Saya menginstruksikan agar unsur pengaman pada uang Rupiah perlu terus diperkuat. Teknologi pengaman yang digunakan negara jangan sampai kalah dengan para pemalsu," ujar Presiden.

    Selain itu, Presiden juga menyinggung soal ketersediaan Rupiah di seluruh penjuru Indonesia. Tak hanya di kota-kota besar, namun juga di pelosok dan daerah-daerah terpencil di Indonesia. Sebab, sekali lagi, Rupiah merupakan perwujudan dari penegakan kedaulatan Indonesia.

    "Saya juga minta diperhatikan benar-benar tentang ketersediaan Rupiah di berbagai penjuru Indonesia. Termasuk di daerah-daerah terdepan, daerah-daerah terpencil, beranda Indonesia. Gencarkanlah ketersediaan dan semangat penggunaan Rupiah di seluruh daerah‎," tekannya.

    Hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Plt. Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia K.H. Ma'ruf Amin.

    Sebagaimana diketahui, dalam acara tersebut, Bank Indonesia mengeluarkan satu seri uang Rupiah tahun emisi 2016. Uang Rupiah baru yang diluncurkan tersebut terdiri dari 7 pecahan uang Rupiah kertas dan 4 pecahan uang Rupiah logam. Uang Rupiah baru ini akan turut menampilkan 12 gambar pahlawan nasional.

    Sumber: Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin

    Berita Terkait

    Presiden Lakukan Topping Off Hunian ASN dan Hankam di IKN

    Menurut Presiden Joko Widodo, sebanyak 12 tower hunian dijadwalkan selesai pada bulan Juni, diikuti oleh 21 tower tambahan pada bulan Septem Selengkapnya

    Susun RKP 2025, Pemerintah Fokus Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

    Pada tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,3-5,6 persen. Selain itu pemerintah juga menargetkan penuru Selengkapnya

    Wapres Tegaskan AI Tidak Bisa Gantikan Ulama Buat Fatwa

    AI ini dinilai tidak bisa menggantikan peran ulama dalam membuat fatwa. Selengkapnya

    Wapres Minta PMI Dapat Akses Layanan Terbaik

    Pemerintah Indonesia juga akan terus menjalin dan memperluas hubungan kerja sama yang baik dengan berbagai negara untuk memperluas potensi k Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA