FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    06 08-2016

    40343

    Pertumbuhan Ekonomi Pada Triwulan II Tahun 2016 Capai 5,18 Persen

    Kategori Berita Pemerintahan | brs

    Jakarta, Kominfo - Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (5/8/2016) merilis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Tahun 2016. Sesuai dengan hasil pantauan BPS, perekonomian Indonesia pada triwulan II/2016 terhadap triwulan II/2015 (y-on-y) tumbuh 5,18 persen, meningkat dibanding triwulan II-2015 sebesar 4,66 persen, dan triwulan I-2016 sebesar 4,91 persen.

    Kepala BPS Suryamin mengatakan peningkatan konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia pada triwulan II-2016 yang tumbuh hingga 5,18 persen (yoy) itu.

    “Pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat terutama pada kelompok hotel dan restoran, transportasi dan komunikasi serta perumahan dan perlengkapan rumah tangga,” kata Suryamin di Jakarta.

    Tingginya konsumsi rumah tangga itu, lanjut Suryamin, didukung oleh pemberian gaji 13 dan 14 oleh pemerintah yang dimanfaatkan pada perayaan Lebaran serta sebagai persiapan dalam menghadapi Tahun Ajaran Baru.

    Kepala BPS menambahkan adanya peningkatan signifikan dari konsumsi pemerintah karena tingginya realisasi belanja pegawai maupun barang pada APBN. “Ini merupakan hasil dari penggenjotan belanja pemerintah seperti instruksi dari Presiden sehingga hasil resapan secara efektif mulai terlihat,” ujarnya.

    Secara keseluruhan, BPS mencatat konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2016 tumbuh 5,04 persen, konsumsi pemerintah 6,28 persen, konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga) 6,72 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 5,06 persen.

    Namun, lanjut Suryamin, ekspor masih tumbuh negatif 2,73 persen dan impor negatif 3,01 persen, yang dipicu oleh kontraksi ekspor barang non migas karena perlambatan di negara tujuan ekspor dan impor yang terkena imbas dari penurunan permintaan domestik serta depresiasi rupiah.

    Dari sisi produksi, Suryamin menjelaskan, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Jasa Keuangan dan Asuransi yang tumbuh 13,51 persen.

    “Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 11,90 persen, sedangkan dari sisi Pengeluaran pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 36,16 persen,” jelas Suryamin.

    Dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2016 telah mencapai 5,18 persen, menurut Suryamin, secara akumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I-2016 mencapai 5,04 persen. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2016, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

    Dalam kesempatan itu Suryamin juga menjelaskan, bahwa struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II-2016 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

    Ia menyebutkan, kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,81 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,02 persen, dan Pulau Kalimantan 7,61 persen.(Humas BPS/ES)

    Berita Terkait

    Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 74 Persen

    Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, mengungkapkan bahwa pembangunan struktur b Selengkapnya

    Presiden Optimistis Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Tumbuh Baik

    Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak di sektor jasa keuangan tetap waspada tehadap cepatnya pergerakan ekonomi global da Selengkapnya

    Presiden Instruksikan Realisasi Anggaran Tahun 2023 Minimal 95 Persen

    Kepala Negara mengingatkan jajarannya untuk mempersiapkan segala hal dalam menghadapi libur Natal dan tahun baru (Nataru), utamanya yang ber Selengkapnya

    Potensi Ekonomi Digital, Ciptakan Peluang Inovasi dan Lapangan Kerja Baru

    Ekonomi kreatif yang ditopang dengan digitalisasi akan tumbuh menjadi kekuatan baru ekonomi yang mampu mendukung terciptanya kebangkitan eko Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA