FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    08 04-2016

    2965

    Presiden: Rakyat Menunggu Kerja Nyata Kita

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Presiden meminta kepala daerah dan wakilnya untuk bersatu, menjadi tim yang solid  dalam bekerja nyata kepada masyarakat.  Harus bisa jadi dwi tunggal dengan saling memperkuat, saling melengkapi. "Jangan awalnya saja mesra, nanti pertengahan berantem. Jangan terjadi, bapak-bapak ditunggu, diharap rakyat.  Bertarung lima tahun sekali, jangan bertarung terus, rakyat dapat apa? Yang dulu jadi lawan politik agar dirangkul, jangan dulu yang tidak dukung, dipindah ke tempat terpencil. Sebagai pimpinan daerah ditunggu oleh rakyat kerja-kerja nyata kita," kata Presiden saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2016 dengan Gubernur Seluruh Indonesia serta Wakil Gubernur, Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota hasil Pemilihan Kepala Daerah serentak, di Istana Negara, Jumat 8 April 2016.

    Deregulasi untuk Menangkan Kompetisi

    Di hadapan para kepala daerah, Presiden mengingatkan pentingnya deregulasi di tingkat provinsi, kota dan kabupaten. Dalam catatan Presiden terdapat 42.000 regulasi di tingkat kementerian dan 3.000 peraturan daerah yang bermasalah dan Presiden meminta untuk langsung dihapus tanpa perlu lagi dikaji. “Ini sangat menyulitkan kita semua. Kalau dikaji sebulan hanya dapat 5-7 perda (yang dihapus),” kata Presiden.

    Saat ini kita telah memasuki era kompetisi, lanjut Presiden, kita harus menyiapkan diri, yang kurang baik, diperbaiki. “Sebetulnya kita tidak perlu takut dengan kompetisi. Apa kita siap? Ya kita harus siap,” tegas Presiden. Presiden menekankan kemudahan berusaha atau ease of doibg business. Pimpinan daerah harus melakukan langkah langkah terobosan dalam kemudahan berusaha terutama pada UMKM. Dalam kemudahan berusaha pada tahun 2016, kita masih peringkat ke 109, naik dari sebelumnya di peringkat 120. Tapi dibandingkan dengan negara ASEAN masih jauh tertinggal. Langkah perbaikan dalam hal prosedur perizinan  di daerah sangat mendesak untuk dilakukan.

    Selain membahas mengenai persaingan di era global, dalam arahannya Presiden Jokowi juga menyinggung tentang  reformasi penganggaran dan efisiensi anggaran belanja pemerintah. Presiden mengatakan bahwa saat ini anggaran telah naik empat kali lipat namun kapasitas produksi tidak juga naik. "Karena habis di belanja operasional, belanja rutin, belanja barang. Habis di situ. Belanja modal banyak tapi tak produktif," kata Presiden. Presiden menekankan efisiensi belanja operasional seperti biaya perjalanan dinas, rapat, dan seminar oleh instansi pemerintah. 

    Presiden juga menegaskan agar paradigma lama, money follow function dalam penganggaran ditinggalkan. Diganti dengan money follow programme. Lagu lama semua unit dibagi secara merata juga harus diubah menjadi fokus mengerjakan program prioritas sehingga bisa dirasakan dampaknya oleh rakyat.

    Selain itu, Presiden menghendaki agar belanja barang harus diutamakan yang berasal dari  produk dalam negeri. "Jangan justru membeli produk luar negeri. Tanya ke saya, saya tunjukkan produk dalam negeri yang bagus-bagus," ujar Presiden. Presiden juga mengingatkan agar para kepala daerah tidak bermewah-mewahan. Karena biasanya kepala daerah baru inginnya semua juga  baru. 

    Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di daerah akan mempengaruhi pertumbuhan secara nasional. "Realisasi APBD akan pengaruhi ekonomi daerah, jadi trigger perekonomian daerah. Jangan pakai pola lama, kendalikan Kepala dinas agar awal tahun anggaran sudah keluar, sehingga Februari  pekerjaan  sudah bisa dimulai," kata Presiden. Dengan dimulai di awal tahun maka kualitas pengerjaan proyek akan lebih terjaga.

    Presiden juga memerintahkan seluruh pimpinan daerah untuk terus menjaga inflasi di daerahnya masing-masing. "Yang bahan pokok dicek, distributor, agen dicek, beras, cabai, jagung dan lain-lain. Tiap daerah harus ada TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah)," ucap Presiden.

    Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam sambutan awalnya, mengucapkan selamat kepada para pimpinan daerah terpilih dan baru saja dilantik. JK mengajak seluruh pimpinan daerah untuk mencapai tujuan bangsa secara bersama-sama. "Kita punya tujuan yang satu, yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur dengan berbagai cara dan langkah," kata Wapres.

    Selain Wakil Presiden, Jusuf Kalla, hadir dalam acara tersebut yaitu Menko Perekonomian, Darmin Nasution, Menko Maritim Rizal Ramli,  Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo,  Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Kepala BKPM Franky Sibarani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

    Adapun undangan yang hadir dalam acara ini  selain para Gubernur seluruh Indonesia, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil WaliKota yang merupakan hasil Pemilihan Kepala Daerah serentak yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015 yang lalu di 269 daerah di seluruh Tanah Air.

    (8 April 2016/Tim Komunikasi Presiden/Ari Dwipayana)

     

    Keterangan Foto: Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan arahannya kepada peserta Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/4). Rapat Kerja Pemerintah tersebut dihadiri gubernur, wakil gubernur, bupati atau wali kota dan wakil bupati atau wakil wali kota seluruh Indonesia. ANTARA FOTO

    Berita Terkait

    Presiden Gelar Griya Bersama Para Menteri di Istana Negara

    Acara gelar griya menjadi ajang untuk merenungkan nilai-nilai sosial, kebersamaan, dan harapan bagi bangsa Indonesia. Selengkapnya

    Presiden Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal Jelang Lebaran

    Presiden menekankan bahwa pada tahun ini diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pemudik dengan total sekitar 190 juta orang atau menin Selengkapnya

    Presiden Apresiasi Kinerja KPU dalam Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

    Sebelumnya, KPU telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang ditetapkan dalam Rapat Pleno Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitung Selengkapnya

    Presiden Targetkan Pembangunan IKN Jadi Model Transformasi Bekerja dan Percepat Lahan Investasi

    Menyikapi percepatan lahan untuk investasi, Presiden memberikan arahan untuk memperjelas dan mempercepat status lahan, terutama dalam pembeb Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA