FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    16 03-2016

    3356

    Presiden: Tindak Tegas Aparat Terlibat Penyelundupan

    Kategori Rilis Media GPR | brs

    Jakarta - Penyelundupan bukan hanya akan mengganggu produk-produk yang ada, tapi juga akan mengganggu pasar dalam negeri dan melemahkan daya saing kita. "Terutama daya saing terhadap produk sejenis yang diproduksi dalam negeri dan lebih parah lagi ini bisa mematikan industri nasional kita," ucap Presiden Joko Widodo ketika memimpin Rapat Terbatas tentang Penyelundupan di Kantor Presiden, Rabu 16 Maret 2016.

    Di awal ratas, Presiden menyampaikan bahwa sebagai negara kepulauan yang memiliki 17000 pulau dari Sabang sampai Merauke, Indonesia tentunya sangat rawan terhadap penyelundupan barang. Berbagai penyelundupan barang itu berupa produk-produk pertanian, barang industri, daging, perikanan, elektronika dan juga hal yang berkaitan dengan illegal fishing, serta penyeludupan narkoba. "Hal ini merupakan masalah yang besar, yang sangat besar, yang harus segera kita atasi," ucap Presiden.

    Untuk itu Presiden meminta langkah-langkah konkrit yang harus segera dilakukan untuk mengatasi aksi penyeludupan ini. "Kepala Bakamla yang baru agar memiliki peran yang sangat strategis untuk memerangi penyeludupan ini dan saya juga perintahkan agar peningkatan pengawasan secara terpadu dilakukan terutama di pelabuhan-pelabuhan kecil," ucap Presiden.

    Selain itu, Presiden juga menginstruksikan untuk meningkatkan patroli dan operasi bersama-sama, termasuk dengan negara tetangga. Polri dan TNI, lanjut Presiden, juga harus meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga wilayah perbatasan agar praktek penyelundupan, khususnya melalui pelabuhan-pelabuhan kecil, jalur-jalur tikus di perbatasan bisa dicegah. "Tindak tegas juga aparat yang ikut bermain yang menjadi backing. Tidak ada ampun," ujar Presiden.

    Presiden juga mengingatkan tidak ada lagi "kongkalikong" dalam pemalsuan dokumen, penyalahgunaan fasilitas juga kuota impor. "Saya ingin dilakukan reformasi total menyeluruh dalam tata perijinan impor, semuanya terintegrasi dalam sebuah sistem IT yang baik," kata Presiden.

    Tim Komunikasi Presiden

     

     

    Berita Terkait

    Indonesia Ajak Negara AIS Perkuat Pariwisata Berkelanjutan

    Yang menjadi tujuan bersama adalah mewujudkan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan ta Selengkapnya

    Presiden RI Pimpin KTT AIS Forum Hari Ini

    Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan membuka KTT AIS Forum pada pukul 09.45 WITA, dengan menyampaikan pidato sambutan. Selengkapnya

    Presiden RI: Jadikan Samudera Hindia sebagai Lautan Kerja Sama

    Banyak potensi kerja sama yang bisa dijalin mulai dari sektor ekonomi biru, konektivitas maritim, hingga sumber daya energi laut yang berkel Selengkapnya

    Presiden RI Joko Widodo Sambut Geliat Ekonomi di Perbatasan Indonesia-PNG

    Presiden menegaskan bahwa hubungan ekonomi tersebut adalah penghargaan atas dukungan Papua Nugini terhadap kedaulatan dan integritas Indones Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA