KPU Tak Lagi Keluarkan Undangan Fisik untuk Pemilih? Itu Hoaks!
Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo - Beredar konten unggahan video di media sosial Facebook berisi informasi Presiden Joko Widodo membubarkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Dalam video tersebut berdurasi 10 menit 9 detik dengan judul, "Jokowi Bubarkan BEM UI & Di Cap Sontoloyo Karena 4nc4m Presiden B3rd4r4h D4r4h.." Konon, pembubaran itu terjadi setelah tim khusus (timsus) menemukan adanya paham radikalisme dan ancaman kepada Presiden Joko Widodo.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim dalam unggahan video adalah tidak benar. Fakta yang terverfikasi, judul video yang beredar tidak selaras dengan isi video yang ditampilkan.
Dilansir dari kompas.com, narasi yang dibacakan dalam video merupakan artikel yang dimuat pada laman suatu situs dengan judul “Ketua BEM UI Cap Sontoloyo Ancam Rusuh Jelang Pemilu 2024".
Selain itu, narator juga membacakan artikel yang dimuat dalam situs lain berjudul "Viral BEM UI Ancam Jokowi, Langsung Jadi Bulan-bulanan Warganet: Syawat Kekuasaan Muncul, Setelah Lihat Seniornya Nyaleg!".
Lebih lanjut, tidak ada informasi kredibel yang membuktikan atau menunjukkan bahwa Presiden Jokowi membubarkan BEM UI karena adanya temuan paham radikalisme dan ancaman kepada pihaknya.
Berikut laporan harian isu hoaks, disinformasi dan misinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Sabtu (01/07/2023):
Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya
Faktanya video tersebut tidak ada kaitannya dengan bantuan untuk Gaza. Selengkapnya
Konon pemberangkatan pasukan TNI tersebut dikaitkan dengan perang yang terjadi di wilayah Gaza, Palestina. Selengkapnya
Barang yang dibongkar dari kapal adalah beras yang diimpor oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dari Vietnam, bukan Cina. Selengkapnya